Gara-gara Ronaldo, Ancelotti Dukung Penggunaan VAR di Liga Champions

MADRID, KOMPAS.com - Pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti, menilai sudah saatnya teknologi video assistant referee (VAR) digunakan di Liga Champions.

Pernyataan Ancelotti disampaikan setelah Bayern kalah 2-4 dari Real Madrid pada pertandingan kedua perempat final Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Selasa (18/4/2017).

Dengan kekalahan tersebut, Bayern tersingkir dari Liga Champions lantaran kalah 3-6 secara agregat.

Gol El Real diciptakan Cristiano Ronaldo (menit ke-76, 105', 110') dan Marco Asensio (112'), sedangkan gol Bayern datang dari lesakan Robert Lewandowski (53'-pen) dan Sergio Ramos (78'-bd).

Dua gol terakhir Ronaldo dinilai sejumlah kalangan tidak layak disahkan karena bintang asal Portugal tersebut dianggap offside sebelum mencetak gol.

"Kami telah memikirkan segalanya untuk laga ini, kecuali wasit. Sangat disayangkan (kinerja wasit) karena pertandingan berjalan sempurna," kata Ancelotti kepada Mediaset Premium.

BACA JUGA: Kisah Jose Coelho, Si Kelinci Teman Balotelli

"Wasit mungkin tidak menjalankan tugasnya. Menurut saya, Real Madrid tidak memengaruhi wasit. Para ofisial pertandingan bertindak salah. Saya tidak pernah mendukung teknologi VAR tetapi saya mengakui teknologi itu diperlukan saat ini," tutur pelatih asal Italia tersebut menembahkan.

Ancelotti mengatakan bahwa pendapatnya ini juga diamini oleh pelatih Madrid Zinedine Zidane. Terlebih, dia menyayangkan bahwa wasit melakukan kesalahan di dalam sebuah pertandingan yang sangat menentukan. 

"Saya berbicara dengan dia setelah pertandingan dan dia setuju bahwa kinerja wasit negatif," tegas Ancelotti.

"Hal ini seharusnya tidak terjadi pada level pertandingan semacam ini. Saya berharap wasit bisa terbantu dengan teknologi secepatnya," ujarnya.

BACA JUGA: Lebih Dekat dengan Shane Smeltz, "Marquee Player" Borneo FC

VAR sendiri akan memantau permainan dari sebuah ruang video berdasarkan 12 sudut kamera.

VAR berguna untuk mengawasi empat kejadian penting dalam pertandingan yakni gol, insiden penalti, kartu merah langsung, dan kesalahan memberikan kartu kuning atau kartu merah kepada seorang pemain.

Sejauh ini, teknologi ini sudah digunakan di salah satu liga domestik yakni Liga Australia.