Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michael Essien Bisa Dideportasi

Kompas.com - 18/04/2017, 17:44 WIB
Anju Christian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS — Mayoritas pemain asing di Gojek Traveloka Liga 1, termasuk Michael Essien dari Persib Bandung, belum mengantongi izin kerja dan tinggal di Indonesia, tetapi nekat dimainkan oleh klubnya. Mereka pun terancam dideportasi dan pengelola klub-klub bisa dijerat sanksi pidana.

Essien dan rekannya, Carlton Cole, mulai tampil di Liga 1 ketika Persib menjamu Arema Malang, Sabtu lalu. Selain kedua ”alumnus” Liga Inggris itu, setidaknya ada 11 pemain asing lainnya yang telanjur membela klubnya meskipun belum mengantongi izin kerja dari pemerintah.

Pemain marquee alias tersohor Madura United, Peter Odemwingie, bahkan menyumbang gol kemenangan 2-0 di debutnya saat melawan Bali United, Minggu. Padahal, Odemwingie belum mengantongi kartu izin tinggal terbatas (kitas) dari Imigrasi.

Hal itu dipersoalkan sejumlah pihak, khususnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. ”Sesuai kesepakatan (dengan PT Liga Indonesia Baru), pemain asing yang belum memiliki kitas dan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) seharusnya tidak boleh dimainkan. Namun, itu nyatanya dilanggar PT LIB. Dalam hal ini, kami tidak lagi bisa bertoleransi,” tutur Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho, Senin (17/4).

Untuk itu, BOPI, kemarin, menyurati Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (PPTKA) Kementerian Ketenagakerjaan terkait masalah itu. ”Operator liga saat ini (PT LIB) masih saja mengulang ketidakprofesionalan yang selama ini menjadi cap yang melekat,” ujar Heru kemudian.

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali menilai pelanggaran izin pemain asing terus berulang, termasuk di Torabika Soccer Championship 2016. ”Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, tidak tegas mengenai aturan yang wajib ditaati ini. Karena tidak punya wibawa, masalah itu kembali diulangi,” ujarnya.

Eko Noer Kristiyanto, peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkumham, menilai pelanggaran itu tidak terjadi jika klub-klub dan PT LIB konsekuen mengurus dokumen pemain asing itu sebelum dimainkan. ”Ini pelanggaran yang terlihat di depan mata dan disaksikan banyak orang,” ujarnya.

Eko, yang juga anggota Tim Pakar Departemen Kepatuhan dan Integritas PSSI, telah berkali-kali mengingatkan internal PSSI mengenai masalah itu. Ia berharap PSSI di era baru ini tidak mewarisi masalah lama yang terus berulang itu.

Terkait hal itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung Agustianur menegaskan, Essien dan Cole bisa dideportasi. ”Masalahnya, sekarang mereka sudah bermain, tetapi belum mengantongi izin tinggal terbatasnya. Mereka pemain profesional dan ada gajinya sehingga bisa dikategorikan bekerja. Jadi, sanksinya bisa dideportasi. Kami akan segera mendalami pelanggaran ini,” ujarnya.

Selain deportasi, mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemberi kerja, dalam hal ini pengelola klub, bisa dipidana jika melanggar aturan IMTA. Ancaman pidananya satu hingga empat tahun penjara.

Restu PSSI

Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan, pihaknya tengah mengurus dokumen Essien dan Cole. Sambil menunggu selesainya dokumen itu, Persib tetap memainkan Essien dan Cole atas izin PSSI.

”Prosedur sudah ditempuh. PSSI juga tidak ada masalah. Lagi pula keberadaan Essien dan Cole juga untuk membesarkan sepak bola Indonesia,” ujar Umuh.

Hal senada diungkapkan Manajer Madura United Haruna Soemitro. Pihaknya juga berlindung pada ”restu” PSSI untuk memainkan Odemwingie meskipun dokumennya masih diproses Imigrasi dan Kemenaker RI.

”Saya rasa semua pemain asing baru yang akan berlaga di Liga 1 pasti belum punya kitas karena prosesnya lama dan melibatkan berbagai institusi,” kata Haruna.

Ia menjelaskan, pengajuan kitas untuk Odemwingie sudah dilakukan sejak ia meneken kontrak, awal April. Namun, hingga kini, dokumen itu belum jadi.

”Waktu pengurusan dan persiapan liga ini sangat mepet, hanya dua minggu. Namun, seluruh berkas pemain asing dalam proses dan berkasnya juga sudah ada di BOPI. Walaupun kitas belum keluar, mereka sudah mendapatkan keterangan sementara. Berdasarkan aturan liga, mereka sudah sah untuk diturunkan,” ujar Media Officer PSM Makassar A Widya Syadzwina di Makassar.

Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan mengakui, beberapa pemain marquee belum memiliki kitas. ”Kitas sedang diurus klub. Kami minta toleransi waktu dari BOPI agar klub dapat mengurus semua persyaratan,” kata Berlinton. 

Artikel ini dimuat di Harian Kompas terbitan Selasa, 18 januari 2017, halaman 30.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com