JAKARTA, KOMPAS.com - Charalamboss Elias David mengaku mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya untuk mewujudkan kariernya sebagai pemain profesional.
Elias memang tidak memiliki darah sepak bola. Ibunya adalah pianis terkenal yakni Ary Sutedja, sementara ayahnya seniman berkebangsaan Yunani bernama Neocles Nicolas.
"Saya tetap mendapatkan dukungan dari orang tua. Seni dan musik juga memengaruhi saya untuk tampil lebih tenang dan disiplin," kata Elias.
Elias sudah jatuh cinta kepada sepak bola saat usianya baru empat tahun. "Saat itu saya dikasih bola dan sepatu oleh orang tua," kenang pemain yang mengidolakan Zlatan Ibrahimovic tersebut.
Sejak saat itu, Elias berusaha keras mewujudkan impiannya menjadi pemain sepak bola. Ia sempat menuntut ilmu di Villa 2000.
Sejumlah prestasi dia torehkan. Salah satunya adalah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14 musim 2015-2016. Saat itu, dia mencetak 22 gol.
Bakat besar Elias tercium Indra Sjafri. Dia merupakan satu dari 14 pemain luar negeri yang dipanggil mengikuti seleksi timnas U-18 sejak Kamis (6/4/2017).
"Pengalaman bermain di LKG dan luar negeri membantu saya untuk mengikuti seleksi," tuturnya.
Terkait seleksi, Elias mengaku sudah beradaptasi dengan baik. Terbukti, dia mencetak satu gol saat bertanding.
"Secara kondisi fisik sudah lebih baik dan saya sudah mengenal beberapa pemain," ujarnya.
Elias dituntut untuk tidak cepat puas. Dia harus mengeluarkan kemampun terbaiknya hingga seleksi berakhir pada 10 April.
Apalagi, Indra sudah mengatakan bahwa dia tidak mengistimewakan 14 pemain dari luar negeri dalam membentuk skuadnya. Semua pemain punya peluang yang sama membela Merah-Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.