MALANG, KOMPAS.com - Setelah sempat ragu, manajemen Arema FC akhirnya memutuskan untuk mendatangkan pemain dengan status marquee player.
Namun, soal marquee player, klub berjulukan Singo Edan itu memilih berbeda prinsip dengan Persib Bandung yang mendatangkan mantan pemain bintang.
"Kami tidak mendatangkan pemain yang kariernya sudah menurun atau pernah bermain di liga-liga besar," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
"Kami akan mendatangkan pemain yang sedang bermain di liga-liga utama. Pemain dari Amerika Latin akan menjadi prioritas Arema," tuturnya.
Ruddy memiliki alasan khusus kenapa memilih mendatangkan pemain beraroma Amerika Latin. Hal ini tidak lepas dari pemain-pemain berdarah latin yang sudah bercokol di skuad Singo Edan musim ini.
Arema punya gelandang Esteban Vizcarra asal Argentina, Arthur Cunha dari Brasil, dan Cristian Gonzales, yang merupakan striker naturalisasi kelahiran Uruguay.
"Alasan utama mungkin soal adaptasi yang menjadi pertimbangan kenapa kami lebih baik mendatangkan dari Amerika Latin. Sebab, kami juga banyak memiliki pemain dari Amerika Latin," kata Ruddy.
Posisi marquee player Arema nantinya adalah penyerang. Pemain ini bisa menjadi partner Gonzales di lini depan atau nantinya bisa menjadi pelapis penyerang berusia 40 tahun itu jika terpaksa harus absen.
Ruddy memastikan bahwa marquee player Arema adalah pemain yang usianya masih muda dan produktif.
"Mungkin, mereka bisa jadi saat ini masih bermain di liga-liga Eropa, tetapi juga bukan Liga Inggris. Kemungkinan besar, pemain ini masih beredar di Serie A atau liga-liga lainnya di Eropa," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.