Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yoyo, Pelatih Asal Indonesia yang Latih Klub Liga China

Kompas.com - 31/03/2017, 07:02 WIB
Ferril Dennys

Penulis

 

Putaran pertama China Super League U-16 dimulai, tepatnya di Luxi. Kota kecil yang ditempuh dengan bus kurang lebih tiga jam dari Kunming, kota besar provinsi Yunnan, China Barat Daya. 

 
Just for information, Luxi sangat mengesankan buat saya. Kota yang kecil seperti ini saja memiliki 12 lapangan sangat bagus dalam satu area. 
 
Sebanyak 42 tim dibagi 7 group. Tim saya satu grup dengan tim besar seperti Guangzhou Evergrande dan Beijing Guoan. Kemenangan adalah wajib diraih, itu paling ditekankan oleh manajemen.
 
Saya kaget luar biasa.  Pada tim kelompok usia 16 tahun, ternyata persaingannya ketat sekali.
 
Satu-satunya dari Indonesia 
 
Selain ditargetkan kemenangan, persaingan ketat juga terlihat dari beberapa tim besitan pelatih dari Spanyol dan Jepang. Hanya saya yang berasal dari Indonesia. Ah... saya bangga sebagai orang Indonesia. 
 
Rules kompetisi juga sangat ketat. Setiap pemain wajib memiliki paspor. Pemain yang tidak memiliki paspor, tidak bisa bermain di kompetisi apa pun.
 
Saya semakin geleng-geleng kepala, setelah dua pemain yang sebelumnya pindahan dari klub lain tidak diperbolehkan bermain karena proses administrasi belum lengkap.
 
Padahal, pemain saya dibiayai oleh klub untuk terbang dari Luxi ke Beijing hanya untuk meminta tanda tangan dan cap dari CFA untuk dapat bermain.
 
CFA memberikan tanda tangan akan tetapi tetap belum bisa bermain di first round. Betapa ketat dan disiplinnya peraturan yang mereka buat dari usia muda. Huh, sistem mereka buat sangat kuat sekali.
 
Setelah berdiskusi dengan salah satu pelatih lokal, Presiden Xi Jinping sangat ingin masyarakat dapat membantu visinya yaitu China bisa bermain di Piala Dunia,
 
China menjadi tuan rumah Piala Dunia, dan terakhir China menjadi juara Piala Dunia. Kali terakhir China tampil di Piala Dunia pada 2002. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com