"Tak ada yang bisa mengatakan pemecatan itu merupakan keputusan yang salah karena tiga hasil sungguh brilian," ujar Bilic, usai Leicester mengukuhkan diri sebagai satu-satunya wakil Inggris yang lolos ke perempat final Liga Champions.
"Saya masih tidak mengerti dengan keputusan mereka mengganti manajer, tetapi jika anda berbicara tentang hasil dan performa, mereka mendapatkan apa yang diinginkan."
Benar kata Bilic. Shakespeare bisa mengubah penampilan Leicester menjadi tim yang begitu agresif dan lapar kemenangan setelah sempat nihil gol di liga selama 2017. Di bawah kendalinya, Leicester mengemas tujuh gol dalam tiga pertandingan, sehingga dia mendapat "hadiah" berupa kenaikan jabatan menjadi manajer hingga akhir musim.
Kini, menarik untuk melihat bagaimana kelanjutan kiprah Shakespeare pada sisa masa tugasnya. Apakah dongeng si liliput ini terus berlanjut? Patut dinantikan!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.