Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2017, 18:02 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com -  Liga Indonesia (LI) menjadi ikal-bakal kompetisi yang kini bernama Liga 1 2017. Kemunculan LI pada 1994 merupakan penggabungan kompetisi perserikatan (hampir berusia 60 tahun ketika itu) dan Galatama (sejak 1979).

Konsep mendatangkan pemain asing, yang diawali oleh Galatama, dilanjutkan pada era perdana Liga Indonesia.

Pintu buat pemain asing terbuka mulai Galatama bergulir pada 1979. Ada nama Paul dan Steve yang bermain untuk Pardedetex di Galatama I 1979. Kemudian, Jairo Matos menyusul pada 1980 dan menjadi pemain asing ketiga di Galatama.

Kedatangan penggawa impor tak berhenti di situ. Kali ini dari kawasan Asia Tenggara, yaitu Singapura. Fandi Ahmad dan koleganya, David Lee, membela Niac Mitra Surabaya.

Singkat cerita, konsep Galatama itu mencuri perhatian Liga Indonesia. Dana segar langsung dialokasikan untuk mewujudkan rencana tersebut. Tak tanggung-tanggung, dana Rp1 miliar digelontorkan federasi untuk membeli pemain asing.

“Promotor menjamin penyediaan dana Rp4,35 miliar per musim kepada PSSI. Dari dana itu, antara lain dipakai untuk promosi, seminar, wasit, termasuk sejumlah satu miliar untuk membeli pemain asing. Semua diserahkan kepada PSSI untuk disebar ke klub-klub,” tutur Nirwan Dermawan Bakrie di Tabloid BOLA edisi September 1994.

Baca: Ketika Didier Drogba dan Samuel Eto'o Bicarakan Persib Bandung...

Seleksi pemain asing pun digelar melibatkan sebuah divisi anyar di federasi bernama Tim Teknis Pemilihan Pemain Asing, yang diketuai Andi Soemadipradja. Pada seleksi awal, ada 13 pemain yang lolos seleksi.

Namun, kali ini pemain asing mendapatkan “penolakan”. Banyak yang meragukan kualitas pemain impor tersebut. Padahal, dana yang dikeluarkan tidak sedikit.

PSSI harus bekerja sama dengan PT Cipta Citra Sport (CCS) sebagai promotor. PT CCS mencari pemain asing melalui International Sports Association (ISA) dan ongkos kedatangan pemain asing ditanggung promotor.

Kompetisi belum mulai, banyak pelatih yang kecewa terhadap penggawa asingnya. M. Andi Teguh, pelatih Petrokimia Putra, berkomentar, "Suplai gratis ini meragukan nilai profesionalisme.”

Begitu juga dengan Gusnul Yakin, pelatih Arema. “Teknik kurang bagus. Ia tak di atas pemain nasional macam Aji Santoso dan Singgih Pitono. Masih belum matang.”

Meski demikian, memang tak semua pemain asing meragukan. Ada beberapa nama tampil moncer. Namun, penampilan apik mereka tetap tak mengalihkan sorotan.

Kala itu kinerja penggawa impor digugat lantaran punya mutu rendah dan tak lebih baik dari pemain lokal. Mereka tak sanggup mendongkrak mutu Liga dan menjadi alat penghibur penonton.

Tak ayal, tiga dari 13 nama yang lolos seleksi tadi didepak pada pertengahan liga. Empat nama lain di ujung tanduk.

“Tak menaikkan gengsi Pelita Jaya sebagai juara Galatama,” ujar Andre Amin, Manajer Pelita Jaya, mengkritik kualitas pemain asing.

Pemain lokal juga ikut mengeluh terhadap kualitas penggawa asing. Ansyari Lubis misalnya, merasa tak butuh pemain impor.

“Dulu, waktu bekerja sama dengan Buyung Ismu di lapangan, bikin gol sepertinya mudah di Galatama. Tak ada kemauan dari mereka (pemain asing) bekerja sama. Saya merasa lelah tidak ada artinya karena tak banyak manfaat setelah ada pemain asing.”

Menilik kondisi itu, sepertinya memang kualitas pemain asing Liga Indonesia lebih rendah dibanding era Galatama. Pasalnya, gaji pemain asing Liga Indonesia pun ikut turun dibanding era Galatama, sekitar Rp 3 juta.

Halaman:



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Alasan Pemain Persebaya, Arief Catur, Jadi Idola Baru Bonek

Alasan Pemain Persebaya, Arief Catur, Jadi Idola Baru Bonek

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Utara, Waspadai Main Ngotot Lawan, Garuda!

Indonesia Vs Korea Utara, Waspadai Main Ngotot Lawan, Garuda!

Liga Indonesia
Kata Ze Valente Usai Jadi Aktor di Balik Kekalahan Sang Ayah dan Arema

Kata Ze Valente Usai Jadi Aktor di Balik Kekalahan Sang Ayah dan Arema

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Utara, Garuda Waspadai Kecepatan Pemain Lawan

Indonesia Vs Korea Utara, Garuda Waspadai Kecepatan Pemain Lawan

Liga Indonesia
Respons Bruno Fernandes Usai Bawa Man United Keluar Tren Negatif

Respons Bruno Fernandes Usai Bawa Man United Keluar Tren Negatif

Liga Inggris
Daftar Posisi Start MotoGP India, Bezzecchi Dibayangi Martin-Bagnaia

Daftar Posisi Start MotoGP India, Bezzecchi Dibayangi Martin-Bagnaia

Motogp
Hasil Bhayangkara FC Vs Persib, Ciro Alves dan Gol Ke-1.000 Persib

Hasil Bhayangkara FC Vs Persib, Ciro Alves dan Gol Ke-1.000 Persib

Liga Indonesia
Klasemen Liga 1, Persib Tembus 5 Besar, Persebaya Tempel Ketat

Klasemen Liga 1, Persib Tembus 5 Besar, Persebaya Tempel Ketat

Liga Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Utara, Hidup-Mati Garuda di Asian Games

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Utara, Hidup-Mati Garuda di Asian Games

Liga Indonesia
Persebaya dan Bonek Donasikan Rp 100 Juta bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

Persebaya dan Bonek Donasikan Rp 100 Juta bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

Liga Indonesia
Klasemen Liga Spanyol, Barcelona ke Puncak Usai Menang Dramatis

Klasemen Liga Spanyol, Barcelona ke Puncak Usai Menang Dramatis

Liga Spanyol
Klasemen Liga Inggris, Man City Sempurna, Man United Tembus 10 Besar

Klasemen Liga Inggris, Man City Sempurna, Man United Tembus 10 Besar

Liga Inggris
Hasil Burnley Vs Man United, Kapten Bruno Fernandes Jadi Pembeda

Hasil Burnley Vs Man United, Kapten Bruno Fernandes Jadi Pembeda

Liga Inggris
Hasil Barcelona Vs Celta 3-2, 'Remontada' Pasukan Xavi Hernandez

Hasil Barcelona Vs Celta 3-2, "Remontada" Pasukan Xavi Hernandez

Liga Spanyol
Hasil Sassuolo Vs Juventus: Si Nyonya Besar Takluk dalam Drama 6 Gol dengan 2 Bunuh Diri

Hasil Sassuolo Vs Juventus: Si Nyonya Besar Takluk dalam Drama 6 Gol dengan 2 Bunuh Diri

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com