Arthur Irawan Akan Buka Suara soal Alasan Tinggalkan PSM

KOMPAS.com - Mantan pemain Persija Jakarta, Arthur Irawan, menyatakan baru akan bersikap dan menjelaskan semuanya secara terbuka mulai dari statusnya hingga keputusannya meninggalkan PSM Makassar beberapa waktu lalu.

"Minggu ini, saya akan jawab semua ya (soal statusnya di PSM Makassar). Sabtu (11/3/2017) atau Minggu (12/3/2017), saya akan berikan jawaban," kata Arthur Irawan saat dikonfirmasi dari Makassar, Kamis.

Pemain yang sempat memperkuat tim Wassland di Liga Belgia sejak 2014 hingga 2016 itu memutuskan meninggalkan PSM. Bahkan, pemain yang bersangkutan juga tidak ikut serta dalam agenda pemusatan latihan di Bali yang dimulai sejak 24 Februari 2017.

Absennya Arthur Irawan sempat disembunyikan manajemen dengan mengatakan jika yang bersangkutan tidak hadir karena urusan keluarga.

Namun, belakangan terkuak Arthur belum menunjukkan batang hidungnya, khususnya pada sesi pemusatan latihan yang saat ini masih berlangsung di Bali.

"I keep my eyes always on the Lord. With him at my right hand, I will not be shaken." -Psalm 16:8 Happy Sunday ???? #workhardprayhard pic.twitter.com/8gjKQGMMSe

— Arthur Irawan (@irawan_arthur) 19 Februari 2017

Sementara itu, Pelatih Kepala PSM Makassar, Robert Rene Alberts, menyatakan, tim yang diarsitekinya kini dalam kondisi siap tempur setelah menjalani pemusatan latihan di Bali sejak 24 Februari 2017.

Robert Alberts menyatakan, untuk saat ini, semua pemain dalam kondisi fit dan suasana dalam tim juga dalam keadaan kondusif.

"Berdasarkan hasil sesi game hari ini, tim dalam kondisi yang baik. Para pemain juga tidak ada persoalan dan semuanya fokus dalam mengikuti program latihan," katanya.

Ia menjelaskan, belum terlaksananya agenda uji coba seperti yang direncanakan juga tidak memberikan pengaruh bagi persiapan tim "Juku Eja", julukan PSM, di Bali.

Suasana Game internal Pasukan Ramang sore tadi (7/3) di lapangan Samudra, Bali.#EwakoPSM pic.twitter.com/LMNgrBl6Gr

— PSM Makassar (@PSMkita) 7 Maret 2017

Terlebih lagi, dia sudah mengantisipasi dengan melaksanakan simulasi pertandingan atau sesi game yang melibatkan semua pemain.

Pelatih asal Belanda itu sengaja membagi pemain dalam dua tim berbeda untuk saling berhadapan satu dengan yang lain. Program latihan seperti ini juga untuk menentukan komposisi terbaik atau tim utama PSM saat berlaga di kompetisi resmi Liga 1 2017.