LAMONGAN, KOMPAS.com – Sempat dipredisi masuk seleksi tahap kedua tim nasional (timnas) U-22, penyerang Bhayangkara FC, Dendi Sulistyawan, justru tidak masuk dalam daftar 25 nama.
Tidak hanya Dendi, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh dari Bhayangkara FC juga tidak tercantum dalam deretan penyerang pilihan pelatih Luis Milla. Hanya ada nama Dimas Drajad yang kini memperkuat PS TNI, beserta Ahmad Nur Hardianto dari Persela Lamongan.
Meski begitu, Dendi tidak kehilangan harapan untuk unjuk gigi di depan Milla.
“Belum rejekinya kali mas. Semoga saja akan ada seleksi atau pemanggilan lagi, setelah seleksi tahap kedua yang bakal dimulai besok. Semoga juga, nama saya juga ikut dipanggil nantinya,” tutur Dendi saat dihubungi, Senin (27/2/2017).
Mantan penyerang Persela Lamongan itu tidak bisa menutupi keinginan dirinya untuk dapat bisa memperkuat Timnas di ajang internasional. Sebab, Dendi sampai saat ini, memang belum pernah sekali pun mengenakan seragam timnas.
“Untuk dipanggil mengikuti seleksi sih sudah, kemarin pas menjelang Piala AFF 2016, tetapi saya kan gagal masuk dalam tim. Jadi semoga saja, saya akan dapat kesempatan membuktikan kemampuan lagi,” ucap dia.
Penyerang kelahiran Lamongan 12 Oktober 1996 itu juga berharap, dirinya akan bisa mendapatkan kesempatan itu bersamaan dengan para pemain dari kontestan tim semifinalis Piala Presiden 2017. Mulai dari Persib Bandung, Pusamania Borneo FC, Arema FC, dan juga Semen Padang.
“Dalam hal itu, keputusan memang ada di tangan pelatih sepenuhnya. Namun, saya berharap bisa mendapat kesempatan untuk membuktikan seluruh kemampuan di hadapan para pelatih, termasuk di hadapan Luis Milla secara langsung,” ujar Dendi.
Terlepas dari timnas, Dendi cukup menyayangkan kekalahan Bhayangkara FC dari Semen Padang di babak delapan besar Piala Presiden, Minggu (26/2/2017). Hasil ditentukan gol tunggal hasil tandukan Vendry Mofu pada menit-menit akhir pertandingan.
“Memang sangat disayangkan kami akhirnya gagal lolos ke semifinal. Saya minta maaf apabila tidak maksimal dalam pertandingan tadi malam. Harusnya saya bisa membawa tim unggul lebih dulu waktu itu,” tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.