Kekhawatiran Mourinho di Liga Europa Terwujud

MANCHESTER, KOMPAS.com - Apa yang tak diinginkan Jose Mourinho, manajer Manchester United, saat pengundian Liga Europa terwujud. Setan Merah - julukan Manchester United - harus berhadapan dengan wakil Rusia, FC Rostov.

Hasil undian pada Jumat (24/2/2017) mempertemukan Manchester United dengan FC Rostov, peringkat kedua Liga Primer Rusia musim lalu.

Kecemasan Mourinho bukan cuma karena tradisi klub-klub Eropa Timur yang doyan menyulitkan tim Inggris, terutama di kancah sekelas Liga Europa.

Pertemuan Setan Merah dengan Rostov ibarat kebalikan dari harapan sang pelatih. Dia tak ingin timnya harus melakoni perjalanan jauh di tengah agenda padat, terutama ke Rusia.

Fakta yang terjadi justru berkebalikan. ose Mourinho pun menilai hasil undian kali ini seperti mimpi buruk.

"Sungguh hasil undian yang jelek dalam segala aspek. Jauh dan sulit. Situasi ini datang dalam periode buruk," ucap Mourinho, seperti dikutip dari BBC.

Rostov adalah tim lungsuran dari Liga Champions. Mereka turun level ke Liga Europa setelah finis di peringkat ketiga pada fase grup. Rostov berposisi di belakang tim kuat Grup D, Atletico Madrid dan FC Bayern Muenchen.

"Rostov tampil sangat baik di Liga Champions. Mereka mengalahkan Ajax Amsterdam dan Anderlecht di babak kualifikasi dan meraih hasil penting lawan Bayern serta Atletico," kata Mourinho.

Pelatih asal Portugal berusia 54 tahun itu juga menyoroti peluang kesulitan pasukannya menghadapi gaya bermain Rostov yang mengandalkan kekuatan fisik serta serangan kilat.

Dua hal itu termasuk dibenci Mourinho, apalagi jika lawannya bermain pasif.

"Saya tahu baik dengan pelatih mereka (Ivan Daniliants). Rostov sangat defensif. Sungguh hasil undian yang buruk," ucap Mou, lagi-lagi menyesali kesimpulan undian.

Partai pertama babak 16 besar akan dimainkan di kandang Rostov, Olimp-2, pada 9 Maret. Man United kebagian menjamu mereka di Old Trafford pada 16 Maret. (Beri Bagja)