BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman punya pandangan lebih soal laga babak delapan besar Piala Presiden kontra Mitra Kukar yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2015).
Tak hanya sebagai laga penentu, dia menilai pertandingan itu sebagai ujian mental bagi anak asuhnya untuk mengikis tren minor saat Persib berlaga di luar kandang.
"Saya sampaikan kepada pemain, kami datang ke sini bermain di tempat netral, anggap saja ini pertandingan away. Kami punya catatan buruk ketika bermain away. Pada TSC lalu, hampir 8 kali kalah ketika bertanding di luar Bandung," ujar Djanur, sapaan akrabnya, dalam sesi jumpa pers, Jumat (24/2/2017).
"Di sini (Solo) sebagai trial akan menjadi ujian, apakah mental pemain mengalami peningkatan, atau masih sama kaya kemarin," tambahnya.
Catatan sempurna selama fase grup mengantarkan Persib melaju mulus ke babak delapan besar. Namun, hal itu tak luput dari evaluasi sang pelatih.
Djanur mengatakan, secara produktivitas Persib sangat menurun dari turnamen serupa tahun 2015 lalu di mana Persib mampu melesakan 10 gol tanpa kebobolan.
"Kami sempurna pada fase grup, sama kaya Piala Presiden 2015 tapi produktivitas kalah dari yang lalu," ujarnya.
Djanur menuturkan, tren positif saat fase grup tak menjamin timnya bakal lolos dengan mudah. Persib, kata Djanur, harus mengeluarkan upaya ekstra untuk mengamankan posisi di semifinal.
"Kalau pun kami ingin lolos, tentunya kami harus berjuang dan kerja keras. Ada beberapa pemain ada yang diwaspadai. Memang di situ ada Bayu Pradana, Yogi Rahardian pemain tersebut cukup menonjol. Tapi, kami mewaspadai secara tim," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.