Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado Pahit Montella untuk Berlusconi

Kompas.com - 20/02/2017, 17:25 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

MILANO, KOMPAS.com - Bentrokan melawan Fiorentina (19/02/16) di San Siro disebut-sebut merupakan partai kandang terakhir Silvio Berlusconi sebagai Presiden AC Milan. Berlusconi mendapatkan kado kecil nan pahit dari pelatih Milan, Vincenzo Montella.

Era Silvio Berlusconi bakal segara berakhir jika mengambil asumsi bahwa proses pengambilalihan saham mayoritas Milan oleh Sino Europe Sports berstatus paripurna pada 3 Maret mendatang.

Ahli strategi Milan, Montella, memberikan salam perpisahan yang indah namun sedikit terasa pahit buat Berlusconi.

Milan sukses menundukkan Fiorentina 2-1 pada pekan ke-25 Serie A 2016-2017.

Baca juga:

"Saya tak tahu apakah ini akan menjadi laganya yang terakhir. Namun, mewakili skuat saya mendedikasikan kemenangan ini untuk Presiden Berlusconi dan jajaran direktur," kata Montella usai duel melawan Fiorentina.

Montella menyebutnya kado kecil. Wajar, karena yang diraih Milan cuma sebuah kemenangan di partai liga, bukan final yang berujung pada kehadiran trofi juara.

Namun, istilah yang dipakai Montella bisa jadi juga merujuk kepada taktik dan gaya main Milan melawan Fiorentina yang pasti sangat dibenci Berlusconi.

"Kami mengundang Fiorentina menyerang agar kami bisa memukul mereka lewat serangan balik. Tetapi, kami gagal mengambil kesempatan itu," ujar Montella.

Ketika menjamu Fiorentina, Milan sangat jarang menyentuh bola, terutama pada babak kedua.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Berlusconi adalah pemuja sepak bola ofensif.

Ia selalu ingin agar Milan tampil sebagai tim yang dominan di atas lapangan dan semua itu harus dicapai dengan formasi ideal Berlusconi: 4-3-1-2.

FILIPPO MONTEFORTE/AFP Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, usai menghadiri pemungutan suara untuk referendum reformasi konstitusi di Roma (4/12/2016).

Montella berada di jalur yang berseberangan dengan Sang Presiden.

Bagi pelatih beralias Si Pesawat Kecil itu, skuat Milan saat ini tak mengakomodasi dirinya untuk menerapkan pakem 4-3-1-2.

Alhasil, Montella konsisten dengan pola 4-3-3. Berlusconi bisa kian sebal mengingat saat menjamu Fiorentina Montella melakukan pendekatan pragmatis.

Mulai menit ke-73 laga, Milan bermain dengan lima bek, yakni Ignazio Abate, Cristian Zapata, Gabriel Paletta, Gustavo Gomez, dan Leonel Vangioni. Formasi pun berubah menjadi 5-3-2.

Montella musim ini selalu memulai laga dengan skema 4-3-3. Namun, sang pelatih tak alergi untuk mengubah formasi di tengah-tengah pertandingan.

Ketika menang 4-1 di kandang Empoli November silam, Milan sempat bermain dengan tiga formasi yakni 4-3-3, 4-3-1-2, dan 4-2-3-1.

Fleksibilitas ala Montella itu merupakan jembatan ideal menuju era baru Milan. Identitas dan sejarah sangat penting, tetapi Milan juga butuh sosok inovatif seperti Montella.

Jika dibekali sumber daya mumpuni di era kepemilikan baru, bukan tak mungkin Milan akan kembali ke formasi kebesaran mereka: 4-3-1-2.

Ingat, terkait taktik, Vincenzo Montella adalah sosok fleksibel dan adaptif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com