Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Sjafri Tinggalkan Metode "Blusukan"

Kompas.com - 01/02/2017, 17:38 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber JUARA

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-19, Indra Sajfri, menilai bahwa pencarian pemain lewat metode "blusukan" bukan hal yang harus dipopulerkan.

Kini, Indra Sjafri mengaku terbantu untuk menjaring pemain dengan banyaknya turnamen kelompok umur yang digagas berbagai pihak.

"Jadi, 'blusukan' pemain itu bukanlah yang harus dipopulerkan. Hal itu dilakukan kan karena kompetisi dan tim pencari bakat yang tidak berjalan dengan baik saat itu," ucap Indra kepada wartawan di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

"Sekarang, dengan turnamen-turnamen seperti Piala Suratin atau antar-diklat, saya menjadi cukup terbantu. Ditambah, teman-teman dari tim teknis juga sudah mengumpulkan beberapa pemain," kata mantan pemain PSP Padang periode 1985-1993 itu.

Indra Sjafri sempat menggunakan metode "blusukan" saat membawa timnas U-19 menjuarai Piala AFF 2013. Dia berkeliling Indonesia untuk menemukan bakat seperti Evan Dimas selama dua tahun.

Pada kesempatan keduanya melatih timnas U-19, Indra konsisten ingin anak-anak asuhnya menjadi representasi Indonesia secara keseluruhan. Maka dari itu, dia akan tetap melakukan pantauan kepada pemain-pemain muda dari Sabang sampai Merauke.

"Saya akan menjalin komunikasi dengan para pemandu bakat di daerah yang juga sudah dikenal sebelumnya. Intinya, timnas kita harus bisa memperlihatkan keindonesiaan," tutur Indra.

Indra pun dituntut untuk kembali memawa trofi Piala AFF U-19. Sepanjang tahun ini, Indonesia U-19 bakal mentas dalam dua ajang.

Keduanya yaitu Piala AFF U-19 di Myanmar, September 2017 dan Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 pada Oktober 2017. (Segaf Abdullah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber JUARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com