Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Super Indonesia 2017 ibarat Madu bagi Pihak Sponsor

Kompas.com - 02/01/2017, 16:00 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

KOMPAS.com - Menyambut 2017, kompetisi bertajuk Liga Super Indonesia (LSI) siap bergulir lagi setelah vakum selama dua tahun. LSI ketujuh nanti diprediksi tidak berjalan seadanya, tetapi dengan dukungan dana yang kuat.

Keberhasilan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dalam menggelar Torabika Soccer Championship (TSC) berujung positif.

Para partner mengaku puas dengan penyelenggaraan ajang yang notabene hanya sebuah turnamen itu.

Alhasil, partner-partner itu disebut ketagihan untuk kembali berkecimpung di ranah sepak bola dalam negeri, khususnya sponsor resmi yang terdiri dari Torabika, Indosat IM3, BTPN Wow, dan Kuku Bima.

Mereka tak ragu lantaran menganggap sepak bola sangat ideal untuk membangun brand value perusahaan.

Daya jangkau sepak bola, yang mampu menembus semua lapisan masyarakat, menjadi faktornya.

Meski begitu, Torabika, Indosat, BTPN, dan Kuku Bima masih menanti perkembangan yang terjadi pasca-Kongres Tahunan PSSI di Bandung, 8 Januari 2017.

"Terkait liga selanjutnya, kami masih menunggu kejelasan untuk dikaji bersama-sama. Yang jelas, sepak bola menjadi bidang yang harus didukung," ujar Division Head Event and Sponsorship IM3 Ooredoo, Benny Hutagalung.

"Kami pun sudah fokus di sepak bola sejak empat tahun lalu, bekerja sama dengan Arema dan Persib. Untuk tahun depan, tentu kami ingin lebih luas," tuturnya.

Ungkapan bahwa sepak bola menjadi media yang tepat untuk membangun merek perusahaan juga dikatakan oleh pihak Kuku Bima.

"Kami sudah berkomitmen. Sepak bola akan kami kejar ke mana pun. Sebab, produk kami cocok di sepak bola," tutur Linawati Suteja, Group Product Manager Kuku Bima.

KOMPAS / WAWAN H PRABOWO Presiden Joko Widodo menyerahkan trofi kepada Persib Bandung usai mengalahkan Sriwijaya FC dalam final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Komitmen untuk sepak bola nasional itu bukan hanya untuk tataran kompetisi. Alhasil, bukan hanya operator yang bisa bernapas lega, klub juga demikian.

"Soal sponsorship ke liga bisa ya, bisa tidak. Kami pun sudah coba bentuk sponsorship dalam bentuk yang lain, yaitu langsung ke klub," kata Adrian Wiryawan selaku Product Manager Torabika Duo.

"Mulai Desember ini, sudah ada logo Torabika di kostum Arema. Kami memang mulai fokus ke klub, selain kompetisi," ujarnya.

Begitu juga yang dikatakan oleh pihak BTPN.

"Ada tiga level yang menjadi fokus kami, komunitas, klub, dan kompetisi," ujar Luhur Budijarso, Chief Marketing BTPN Wow.

"Untuk kompetisi tahun depan, kami masih pasif. Namun, untuk komunitas dan klub, akan kami kejar," ucapnya.

Bila mereka benar-benar mengaplikasikan hasratnya, tentu LSI tahun depan tak seperti LSI 2012-2013, 2013, dan 2014.

Dalam tiga edisi itu, kompetisi Indonesia berjalan tanpa dukungan maksimal dari partner.

Indikatornya adalah tidak ada nama sponsor utama yang dipakai untuk titel LSI, seperti di LSI 2008-2011 dengan label Djarum LSI.

Tak hanya itu, nilai komersial yang akan didapatkan kompetisi pun bisa bertambah melebihi Rp 450 miliar, yang dikabarkan menjadi harga TSC.

Nilai Rp 450 miliar itu saja sudah 2,5 kali lipat dari nilai komersial yang diperoleh LSI 2014.

Semakin besar angkanya, tentu akan berbuntut pada kesejahteraan pemain. Ketika nilai komersial yang didapatkan operator besar, dana yang didapatkan klub akan besar juga.

Bila hal itu terjadi, keuangan klub akan stabil dan penyakit penunggakan gaji pemain, yang belakangan masih sering terdengar, bisa dihapuskan.

"Kalau diminta harapannya untuk musim depan, tentu kami ingin memiliki grafik yang terus meningkat," ucap Joko Driyono, Dirut PT GTS yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

"Namun, sebenarnya Indonesia masih di klasemen bawah dibandingkan dengan negara Asia Tenggara yang sudah unggul. Thailand mendapatkan dana untuk kompetisinya 3-4 kali lipat lebih banyak daripada kita," tuturnya.

Joko mengatakan, jika ingin nilai kompetisi terus meningkat, operator dan klub harus terus berinovasi agar lebih baik lagi. (Kukuh Wahyudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber JUARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com