BANGKOK, KOMPAS.com - Kepolisian Thailand sedang memburu seorang suporter yang menyalakan cerawat atau flare, dalam pertandingan final kedua Piala AFF 2016 antara Thailand dan Indonesia di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12/2016).
Kepala Kepolisian Metropolitan, Sanit Mahathavon, pada Minggu (18/12/2016), memerintahkan polisi Hua Mak untuk menangkap salah satu anggota dari Ultras Thailand yang menyalakan flare.
Beberapa kali suporter menyalakan flare dalam pertandingan, termasuk pada babak pertama setelah Siroch Chanthong mencetak gol pertama.
Thailand meraih kemenangan 2-0 dan dengan begitu mereka menjuarai Piala AFF setelah unggul 3-2 secara agregat.
Kelompok suporter yang menyalakan flare rata-rata menggunakan penutup wajah agar tidak teridentifikasi.
Aksi oknum suporter tersebut melanggar aturan. Bahkan, mereka bisa menerima hukuman berat.
FAT melarang flare dalam pertandingan domestik dan internasional dengan alasan keamanan dan sesuai dengan aturan dari AFF dan AFC.
Suporter yang kedapatan melanggar aturan tersebut akan mendapatkan hukuman seumur hidup masuk lapangan, sementara tim Thailand bisa mendapatkan sanksi jika FAT menemukan klub tersebut gagal menegakkan aturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.