JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik kemenangan Indonesia pada final pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (14/12/2016), menyisakan kekecewaan bagi segilintir suporter.
Seorang member Kompasiana, Zulfikri Syatria, menumpahkan kekecewaannya dalam sebuah tulisan berjudul,"Apa Artinya Susah Payah Beli Tiket Kalau Tak Boleh Masuk Stadion?".
Tulisan yang dipublikasikan pada Kamis (15/12/2016) ditujukan Zulfikri untuk Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
"Saya menjadi satu dari sekian banyak penonton yang gagal masuk ke dalam Stadion Pakansari, meski memiliki tiket asli. Kekecewaan tersebut bertambah karena kita semua sama-sama tahu, betapa sulitnya mendapatkan tiket tersebut, baik secara online maupun offline," tulis Zulfikri.
Zulfikri mengaku kekecewaannya semakin menjadi mendengar alasan pintu masuk yang tak kunjung dibuka. Panitia beralasan kursi di dalam stadion sudah terisi penuh.
Setelah tak bisa masuk ke stadion, Zulfikri memutuskan untuk berjalan menjauhi stadion mencari tempat untuk menyaksikan Boaz Solossa dan kawan-kawan berlaga.
"Tapi ada satu hal yang terus mengganjal pikiran saya. Di satu sisi saya yakin panitia penyelenggara tidak mungkin menjual tiket melebihi kapasitas dari stadion tersebut. Tapi mengapa bisa, stadion menjadi penuh sesak, sedangkan saya dan banyak orang lain gagal masuk meski memegang tiket pertandingan?", keluhnya.
"Kalau memang semua penonton yang berada di dalam stadion memiliki tiket, lantas bagaimana bisa, saya juga memegang tiket asli? Sementara itu, kalau beberapa diantara penonton yang bisa masuk ke dalam stadion tapi tidak memiliki tiket, lantas bagaimana bisa mereka melewati penjagaan panitia pelaksana dan aparat di pintu masuk?" tulisnya lagi.
Kejadian yang dialami Zulfkri dan suporter lainnya yang tidak masuk meskipun memiliki tiket mengundang perhatian dari Paguyuban Suporter Timnas Indonesia.
"Alasan stadion penuh tersebut ternyata bohong. Ketika pertandingan sudah berjalan 20 menit, tiba-tiba Pintu 8 terbuka banyak orang berbondong-bondong masuk, pihak panitia, polisi, dan TNI yang melihat kejadian tersebut diam saja. Kenapa bisa begitu?" kata PSTI dalam pernyataan sikapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.