KOMPAS.com - Jika dianalogikan dengan sebuah toko, Manahati Lestusen sangat pantas dilabeli toserba atau toko serbaada. Pasalnya, ia memiliki syarat untuk tampil di berbagai posisi.
Dari tiga kali kesempatan tampil pada Piala AFF edisi tahun ini, ia diturunkan di posisi berbeda.
Pada kesempatan pertama, ia masuk sebagai pemain cadangan. Hati, demikian panggilannya, menggantikan Beny Wahyudi pada menit ke-73 sebagai bek kanan pada partai kontra Singapura di fase akhir grup.
Dengan kemampuan apiknya dalam mengalirkan bola, serangan timnas kerap dibangun dari posisinya dalam menit tersisa.
Meski tak berefek langsung dengan kehadiran dirinya, Stefano Lilipaly yang memanfaatkan umpan Boaz Solossa akhirnya mampu mencetak gol pada menit ke-85.
Gol itu pun membawa Indonesia memenangi laga 2-1 dan menyabet tiket semifinal.
Berlanjut pada kesempatan kedua, Manahati mendapatkan berkah lantaran duet bek utama timnas absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning.
Ia bersama Hansamu Yama Pranata mengisi pos yang ditinggalkan Rudolof Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto pada semifinal pertama kontra Vietnam.
Kali ini, dia mengemban tugas sebagai bek tengah sekaligus penyaring terakhir dalam meredam serangan Vietnam pada leg I semifinal Piala AFF yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (3/12/2016).
Sebagai bek sentral, ia mendapatkan penilaian positif dari tim pelatih dan masyarakat Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.