Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang dan Pemain Asing Bisa Hambat Talenta Muda Inggris

Kompas.com - 07/12/2016, 07:42 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

MANCHESTER, KOMPAS.com - Pelatih Celtic, Brendan Rodgers, mengkritik derasnya aktivitas bursa transfer di Premier League. Hal itu dinilai Rodgers dapat menghambat perkembangan talenta muda Inggris seperti Marcus Rashford.

Pada era kepelatihan Louis van Gaal, karier Rashford sebagai pemain muda di Manchester United tergolong melesat.

Menjalani debut melawan FC Midtjylland di ajang Liga Europa, pemuda yang awalnya kurang dikenal itu sukses mengejutkan jagat sepak bola Eropa dengan mencetak dua gol.

Performa impresif itu diulangi Rashford saat melakoni debutnya di ajang Premier League melawan Arsenal. Dalam laga itu, dia kembali mencetak dua gol.


Secara keseluruhan, Rashford sanggup melesakkan delapan gol dan dua assist dari 18 pertandingan di seluruh kompetisi.

Bagi pemuda seusianya, catatan tersebut tentu terbilang mengagumkan. Bahkan, dia berhasil menembus skuat tim nasional Inggris untuk Piala Eropa 2016.

Sayangnya, sinar Rashford seolah meredup pada musim ini. Di bawah kepemimpinan Jose Mourinho, serta hadirnya juru gedor sekelas Zlatan Ibrahimovic, Rashford seperti tenggelam.

Rasio golnya menurun. Dari 19 laga, Rashford cuma bisa mencetak empat gol.


Bagi Rodgers, yang sebelumnya pernah menangani Liverpool, situasi seperti itu tentu dapat mengancam karier sepak bola Rashford.

Premier League, kata Rodgers, terlalu banyak dipenuhi oleh pemain asing. Hal itu dinilai dapat menghambat perkembangan pemain-pemain muda Inggris.

"Uang memang bisa membuat sesuatu menjadi hebat dan terlihat lebih menarik. Namun, ada pula dampak sebaliknya. Lihatlah Rashford, pemain dengan bakat besar. Kini dia sulit mendapatkan kesempatan bermain," kata Rodgers kepada The Independent.

"Seingat saya saat terakhir bekerja di Premier League, jumlah pemain asing di sana mencapai lebih dari 70 persen. Artinya, semakin banyak talenta lokal yang sulit untuk mendapatkan kesempatan," ujarnya.

Lantas, Rodgers pun mengambil Spanyol sebagai contoh antitesis dari Inggris. Ia menilai pembinaan pemain lokal usia muda di Negeri Matador tergolong bagus.

Apa yang diutarakan Rodgers memang tidak salah. Contohnya saja FC Barcelona, yang telah "memproduksi pemain-pemain hebat lewat akademi La Masia.


Sejumlah pemain besar tim nasional Spanyol, seperti Andres Iniesta dan Xavi Hernandez, merupakan jebolan akademi tersebut.

"Spanyol adalah kebalikannya. Dengan banyak pemain yang diberi kesempatan, tentu mereka akan berkembang. Begitu juga Jerman yang berkembang dalam satu dekade terakhir karena pemain mudanya diberikan kesempatan," tutur Rodgers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com