Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Steven Gerrard, Keajaiban Istanbul, dan "Hantu" Anfield

Kompas.com - 25/11/2016, 17:09 WIB
Eris Eka Jaya,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jawaban itu terucap sudah. Mantan pemain Liverpool dan kapten timnas Inggris, Steven Gerrard, akhirnya memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada Kamis (24/11/2016).

Sebelumnya, saat mengambil keputusan untuk tidak memperpanjang masa bakti bersama klub Major League Soccer (MLS), LA Galaxy, Gerrard mengaku belum memilih keputusan apa pun.

Namun, spekulasi soal hal itu pun terungkap. Pria yang lahir pada 30 Mei 1980 itu memutuskan untuk gantung sepatu.

Sepanjang kariernya, dia telah merasakan suka dan duka di lapangan hijau, khususnya bersama Si Merah, julukan Liverpool, klub yang telah mendarah daging dalam diri Gerrard.

Betapa tidak, selama 18 tahun berkarier di dunia sepak bola, Gerrard membela Liverpool selama 16 musim. Dia juga menjadi kapten Liverpool untuk periode 2003 hingga 2015.

"Pada debut saya melawan Blackburn Rovers, November 1998, saya tidak pernah membayangkan apa yang terjadi selama tahun-tahun ke depan," cerita Gerrard soal laga debutnya bersama Liverpool.

Bersama klub yang bermarkas di Anfield itu, Gerrard merasakan berbagai momen yang tak akan terlupakan, baik manis maupun pahit.

Stadion Ataturk, Istanbul. Liverpool menghadapi AC Milan pada final Liga Champions musim 2004-2005. Rossoneri, julukan AC Milan, saat itu diperkuat sejumlah pemain kenamaan, seperti Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, dan Clarence Seedorf.

Liverpool sempat tertinggal 0-3. Namun, Gerrard menjadi sosok yang memberi inspirasi.

Dia melompat tinggi, kemudian menyundul umpan dari John Arne Riise, bek Liverpool saat itu, dan gol! Cetakan pertama itu memberi asa dan semangat bagi para pemain lainnya.

Selanjutnya, malam itu menjadi Keajaiban Istanbul bagi Liverpool. Setelah berjuang untuk menyamakan kedudukan, The Reds akhirnya "mendapat garis takdir" sebagai juara setelah menang dalam drama adu penalti.

Pertandingan itu seolah menahbiskan Gerrard sebagai seorang legenda Liverpool.

"Jelas raihan Liga Champions di Istanbul pada tahun 2005 adalah momen terbaik saya," kata Gerrard kepada BT Sport, seperti dikutip dari FourFourTwo.com.

"Yang menyenangkan adalah bahwa saya berkontribusi besar dalam permainan itu. Menjadi kapten, ada banyak tekanan bahwa saya harus memberikan (peran) dalam laga itu," ujarnya.

Anfield, April 2014. Liverpool menjalani big match melawan Chelsea yang saat itu diasuh oleh Jose Mourinho.

Saat itu, Gerrard dkk berada di ambang meraih gelar Premier League, bersaing dengan Chelsea. Namun, "bencana" itu terjadi.

Gerrard mendapat operan bola rendah, tetapi saat menerimanya ia terpeleset. Ia gagal menguasai bola yang akhirnya direbut oleh Demba Ba, striker Chelsea saat itu.

Dia berusaha "bertanggung jawab" dengan kembali berdiri dan mengejar Demba Ba. Namun, hal itu tak berhasil. Ba mencetak gol pembuka bagi Chelsea dan Liverpool pun kalah 0-2.

Hasil yang mengecewakan, terutama bagi Gerrard secara pribadi dengan "bencana" terpeleset itu. Kekalahan itu pun membuat Liverpool di puncak klasemen terkejar sehingga mudah disalip Manchester City yang akhirnya menjadi juara. 

"Ada banyak kejadian terendah dalam karier saya. Permainan Chelsea. Itu salah satu yang akan menghantui saya untuk waktu yang lama. Kebalikan lengkap dengan perasaan di Liga Champions," kata Gerrard.

"Pertandingan melawan Chelsea, menjadi momen penting, rasanya seperti bencana yang terjadi dalam hidup saya," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com