Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selangkah Lagi, Lazio Raih Scudetto Ke-3 Setelah Menanti 101 Tahun!

Kompas.com - 13/11/2016, 06:30 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Petinggi Lazio sedang harap-harap cemas. Klub beralias Biancoceleste (Putih-Biru Langit) menanti hak mereka meraih scudetto dikabulkan oleh Dewan Federal Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) 101 tahun setelah kompetisi berlalu!

Scudetto atau gelar Liga Italia yang menjadi kasus sengketa ialah titel pada 1914-1915. Lazio berjuang keras agar mendapatkan gelar tersebut sebagai titel bersama dengan Genoa.

Klub yang disebut terakhir adalah juara yang disahkan FIGC sejak 1919. Pada musim tersebut, kompetisi Liga Italia belum memakai format Serie A seperti sekarang.

Kejuaraan dibagi ke dalam grup regional berdasarkan letak geografis. Ketika kompetisi mendekati tahap-tahap akhir, Genoa memuncaki klasemen grup regional Italia Utara.

Sementara Lazio menjadi yang terbaik di regional Italia Utara-Selatan. Gelar juara seharusnya ditentukan melalui partai final nasional yang mempertemukan tim terbaik dari masing-masing wilayah.

Namun, laga puncak batal digelar karena jatuhnya Perang Dunia I yang mengimbas Italia pada 24 Mei 1915. 

Empat tahun setelahnya, suasana politik membaik dan FIGC memutuskan untuk memberikan scudetto kepada Genoa.

Alasannya sangat naif. Genoa dipilih karena dianggap sebagai tim terkuat di Italia pada masa itu!

Dengan pemberian titel hadiah ini, Genoa jadi mendapatkan scudetto yang ke-7 sebelum menambahnya secara beruntun pada 1922-1924. Alasan tersebut digugat oleh Lazio.

Kubu Biancoceleste menempuh jalur hukum dengan menyertakan petisi berisi 30.000 tanda tangan suporter dan lembaran berkas berisi bukti substansial yang menguatkan alasan mereka berhak dianggap juara bersama.

"Scudetto itu sah buat kami. Gelar tersebut diambil dari tangan kami oleh perang," ujar Presiden Lazio, Claudio Lotito, dikutip dari ESPN FC.

Seabad setelah kontroversi tersebut, Lazio mendapatkan lampu hijau dari komisi beranggotakan 5 pengacara kompeten yang dinominasikan oleh FIGC. Pengesahan tinggal menanti kajian tim Dewan Federal.

Baca Juga:

"Keputusan pemberian gelar untuk Genoa merupakan bentuk arogansi. Namun, dengan berkas-berkas ini kami mengumpulkan bukti yang menunjukkan bagaimana hak Lazio terinjak-injak dan fakta telah dikaburkan," ucap pengacara Gianluca Mignogna kepada Radio Sei.

Jika tuntutan Lazio dikabulkan, gelar bersama Genoa pada 1914-1915 itu akan menjadi scudetto "pertama" atau ketiga secara keseluruhan dalam sejarah Biancoceleste.

Sejauh ini, scudetto resmi Lazio hadir pada Serie A 1973-1974 dan 1999-2000. Perjuangan soal titel seabad ini penting karena akan mendongkrak harga diri Lazio di hadapan rival sekota, AS Roma.

Ya, dengan tambahan gelar edisi 1914-1915, mereka akan menyejajarkan diri dengan Roma, yang telah meraih tiga scudetti (1941-1942, 1982-1983, 2000-2001).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com