Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Pun Bisa Jadi Bagian Sejarah Piala Dunia, Ini Caranya!

Kompas.com - 02/11/2016, 05:29 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com – Tak terasa sudah dua tahun perhelatan Piala Dunia 2014 yang diadakan di Brasil usai. Dua tahun ke depan, hajatan serupa akan segera digelar lagi, kali ini di Rusia. Mau ambil bagian dari sejarah yang tertoreh selama "pesta" sepak bola itu?

Piala Dunia 2014 pun masih menyisakan sejumlah cerita, mulai dari yang menyenangkan, sedih, sampai menegangkan. Deretan nama besar seperti Robin Van Persie, Luis Suarez, dan Neymar, ada dalam rangkaian unforgettable moments "pentas" tersebut.

Sebut saja sundulan terbang ala Robin Van Persie. Sundulan mirip lumba-lumba loncat ini dilesatkan ke gawang Spanyol dalam laga di Stadion Arena Fonte Nova, Salvador, Rabu (14/6/2014).

ABC Aksi terbang Robin van Persie saat mencetak gol ke gawang Spanyol.

Momen tak terlupakan lainnya adalah insiden gigit kuping Luis Suarez. Giorgio Chiellini adalah korban yang terjadi pada laga Grup D, di Estadio Das Dunas, Natal, Brasil, Selasa (24/6/2014).

Tangisan Neymar adalah momen lainnya. Pada babak perempat final Piala Dunia 2014, Jumat (4/7/2014), punggawa Brasil ini terpaksa menyudahi permainannya akibat cedera retak tulang punggung. Saat itu, Juan Camilo Zuniga, pemain Kolombia, menabrak Neymar dengan lututnya.

"Cerita pembuka" dari Rusia

Momen-momen seperti itu sering menghiasai pentas Piala Dunia, menjadi kenangan yang lekat di benak penikmat sepak bola. Nah, kira-kira apa yang mungkin terjadi pada Piala Dunia 2018 di Rusia?

Belum ada yang bisa memastikan. Namun, setidaknya dua tahun menjelang turnamen sudah ada beberapa cerita yang patut disimak, mulai dari teknologi baru “Si rumput hijau”, stadion mewah, rekor baru, sampai pemecatan pelatih Inggris.

Cerita pertama adalah stadion. Saat ini Rusia sudah mempersiapkan stadion mewah untuk ajang empat tahunan itu. Salah satunya adalah Stadion Zenit Arena.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah Rusia menggelontorkan dana sebesar 587 juta dollar Amerika Serikat. Dana tersebut untuk menambah sistem keamanan dan memperbarui kapasitas bangku penonton.

Dok. Kazan Arena Markas Rubin Kazan, yakni Kazan Arena, yang juga merupakan salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia 2018 di Rusia.

Cerita lainnya adalah tentang teknologi. Setelah sensor garis gawang diperkenalkan di Piala Dunia 2014, Piala Dunia 2018 akan mengenalkan teknologi ‘wasit video’.

Teknologi itu dapat membantu wasit memutuskan kebijakan yang perlu diambil dengan cara memutar ulang rekaman video kejadian saat pertandingan berlangsung. Wasit bisa menentukan gol, kartu merah, atau penalti, dengan lebih akurat.

Sebelum Piala Dunia 2018 dimulai, babak kualifikasi sendiri telah menciptakan kisah menarik, yaitu terciptanya rekor baru gol tercepat oleh pemain Belgia, Christian Benteke. Ia membuat gol dalam waktu tujuh detik ketika Belgia menjamu Gibraltar, Selasa (11/10/2016).

Gol tersebut melampaui catatan sebelumnya yang dibukukan pemain San Marino, Davide Gualtieri, kala melawan Inggris di kualifikasi pada 1993. Dia mencetak gol pada detik kedelapan pertandingan.

Terakhir, catatan soal pemecatan Sam Allardyce, yang akhirnya hanya menangani timnas Inggris selama 67 hari. Mantan manajer Sunderland tersebut dipecat gara-gara terbukti turut memuluskan pihak ketiga dalam status kepemilikan pemain sepak bola.

Menjadi bagian sejarah

Belum dimulai saja, sudah banyak cerita menarik dari Piala Dunia 2018. Tentu, ketika hajatan ini sudah benar-benar berlangsung, pertandingan pun bakal berlangsung seru, lengkap dengan ragam ceritanya.

AFP PHOTO / DAMIEN MEYER Fans Argentina menjelang final Piala Dunia 2014 antara Jerman dan Argentina di Stadion Maracana, io de Janeiro, Brazil, Minggu (13/7/2014).

Tentu, bakal lebih seru bila kita bisa menyaksikan langsung semua peristiwa itu di lokasi pertandingan. Siapa pun bakal merasa luar biasa ketika dapat menjadi bagian dari sejarah empat tahunan sepak bola.

Memang, biaya yang harus disiapkan tak sedikit. Tiket pesawat, ongkos penginapan, tiket ke venue pertandingan, dan tentu saja biaya hidup selama di Rusia, tak murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com