Beli Rp 5 juta, ditawar Rp 15 juta
Dimas menceritakan ada satu jersey yang paling sulit dan butuh kesabaran untuk mendapatkanya, yakni jersey striker timnas, Widodo Cahyono Putro, saat Pra-Olimpiade tahun 2000. Bahkan, Dimas harus menunggu hingga dua tahun untuk mendapatkan jersey ini.
"Saya tahu posisinya (pemilik) ada di Bali. Saya hubungi yang punya berkali-kali, enggak dijawab. Sekitar dua tahun berselang, saya dihubungi. Dia bertanya mau enggak nebus kaus itu soalnya lagi butuh uang. Saya beli Rp 5 juta," ujar dia.
Jersey yang dikenakan Widodo C Putro saat Pra-Olimpiade 2000 ini menurut dia pernah ditawar orang hingga Rp 15 Juta. Namun, Dimas tidak melepasnya sebab niatan awal dia adalah sebagai koleksi.
"Saya masih memburu jersey Ronny Wabia di Piala Asia 1996, pertama kalinya Indonesia lolos kejuaraan tersebut. Ada orang Manado yang punya, ini masih saya kejar karena memiliki nilai sejarah," ujarnya.
Dimas mengungkapkan selama ini koleksinya sebagian besar adalah jersey klub yang memiliki kedekatan emosional dengannya karena pernah tinggal di kota tersebut.
Klub-klub itu antara lain Persija Jakarta karena dulu Dimas lahir di Jakarta. Lalu ada Persib Bandung, karena pernah tinggal di Bandung, PSIS Semarang, Persis Solo dan klub-klub DIY (PSS Sleman, PSIM dan Persiba Bantul).
Itulah sebabnya, bapak satu orang anak ini sampai saat ini tidak mengoleksi jersey pemain ataupun klub luar negeri.
"Saya ini pindah-pindah dan keluarga saya memang suka nonton bola di stadion. Jadi ada ikatan (emosional) walau hanya sebentar," ujarnya.
Dimas menyampaikan tidak ada perawatan khusus untuk jersey koleksinya. Sebab, rata-rata jersey itu dapatkannya langsung dari pemain.
"Kalau dicuci itu nanti hilang aroma dan semangat pemain bersama jersey-nya. Jadi, ya enggak ada perawatan khusus," ucapnya.
Merawat sejarah sepak bola nasional
Pilihan mengoleksi jersey lokal bagi Dimas adalah untuk merawat kenangan atas perjalanan sepak bola nasional. Sebab, di balik setiap jersey tentu memiliki cerita dan sejarah yang harus selalu diingat sebagai salah satu bagian dari perjalanan sepak bola Indonesia.
"Saya suka sepak bola Indonesia. Bagi saya, jersey itu adalah sejarah atau heritage," ujarnya.
Menurut dia, seusai gelaran Piala AFF 2010, animo masyarakat Indonesia terhadap sepak bola nasional meningkat cukup signifikan. Salah satunya adalah banyak masyarakat yang mulai mengoleksi jersey lokal.
Nilai positifnya, dengan semakin banyak orang mengkoleksi jersey lokal, banyak juga yang merawat cerita-cerita sejarah di balik tiap kaus tersebut.
"Dengan semakin banyak kolektor, semakin banyak yang merawat sejarahnya dan akan semakin utuh cerita di balik jersey itu," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.