Iniesta: Hari Terburuk dalam Hidup Saya Terjadi di La Masia

BARCELONA, KOMPAS.com — Gelandang FC Barcelona, Andres Iniesta, menyampaikan pernyataan mengejutkan ketika memberi tahu bahwa hari terburuk dalam hidupnya terjadi di La Masia.

La Masia, yang merupakan akademi kebanggaan Barcelona yang mampu menghasilkan berlimpah jebolan anak muda hebat, dianggap Iniesta sebagai tempat penuh cobaan.

"Ya, jawaban saya memang terdengar tidak masuk akal, tetapi benar, hari terburuk dalam hidup saya, saya habiskan di La Masia," kata Iniesta.

"Hari-hari itu adalah pil sangat pahit yang harus ditelan. Saya harus meninggalkan keluarga saya, tidak bisa melihat mereka setiap hari, dan tidak berada dekat dengan mereka. Sangat sulit," ucapnya lagi.

3 - Andres Iniesta is the first player to assist a goal in three different Champions League finals. Mercurial.

— OptaJoe (@OptaJoe) 6 Juni 2015

Pemain terbaik dalam laga final Piala Dunia 2010 ini menjelaskan lebih lanjut.

"Saya merasa kehilangan dan diasingkan. Itu adalah waktu yang sangat sulit, tetapi saya ingin berada di sana karena saya tahu pengalaman tersebut adalah yang terbaik untuk masa depan saya," ujar Iniesta.

Iniesta menceritakan secara lengkap dalam otobiografinya yang berjudul La jugada de mi vida alias Langkah Hidup Saya.

Buku yang ditulis berkat kerja sama dengan wartawan Marcos Lopez (El Periodico) dan Ramon Besa (El Pais) tersebut mulai dijual pada Senin (5/9/2016).

Pengorbanan Iniesta pada masa muda memang terbayar dengan beragam prestasi dalam level klub maupun tim nasional.

Koleksi empat titel Liga Champions (2006, 2009, 2011, 2015) bersama Barcelona dan sebuah trofi Piala Dunia (2010) untuk Spanyol menjadi segelintir gelar yang telah dicicipi pesepak bola berusia 32 tahun itu. (Septian Tambunan)

107 - Andrés Iniesta made 107 toches vs #CZE, his best tally in game for #ESP of a major tournament. MVP. pic.twitter.com/GHNVWuaFFX

— OptaJose (@OptaJose) 13 Juni 2016