Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga "Bobotoh" Terluka karena Kesalahpahaman

Kompas.com - 30/08/2016, 04:45 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pentolan Viking - komunitas suporter Persib Bandung - Yana Umar, angkat suara soal insiden terlukanya tiga bobotoh saat pertandingan kontra Arema Cronus, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Sabtu (27/8/2016) malam.

Menurut Yana, kejadian tersebut hanya salah paham. Persoalan tersebut, kata Yana, telah tuntas.

"Intinya sudah beres sudah tidak ada lagi masalah, semua sudah clear," ucap Yana saat dihubungi via telepon seluler, Senin (29/8/2016).

Atas dasar itu, ia meminta agar bobotoh tak terprovokasi dengan informasi tak jelas. Dia menjelaskan, pihaknya telah berkomunikasi dengan kepolisian untuk menuntaskan masalah tersebut.

"Anggota Polres Bandung sudah datang ke rumah korban dan korban pun sepakat tidak akan memperpanjang masalah tersebut," tuturnya.

Senada dengan Yana, Manajer Persib Umuh Muchtar berharap, sinergi antara suporter dan kepolisian mesti lebih ditingkatkan.

"Saya tidak mau ada benturan dengan aparat. Saya mohon bobotoh tetap menjaga kesolidan dengan kepolisian," tuturnya.

Pada Minggu (28/8/2016) malam, jajaran Polres Bandung telah mendatangi pihak korban untuk mencari tahu kronologi peristiwa itu.

"Saat kami mengumpulkan keterangan, yang bersangkutan (korban) tidak ingin melaporkan masalah tersebut dan hanya menganggap sebagai kesalahpahaman," kata Kepala Satreskrim AKP Nico N. Adi Putra.

Dia menuturkan, pihak kepolisian tak berniat untuk mengekang suporter membuat koreografi. Namun, berdasarkan aturan, material keras seperti kayu dilarang masuk stadion.

"Kami tidak bermaksud mengekang kreativitas bobotoh. Semua hanya kesalahpahaman dan masalah itu sudah beres," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang suporter Persib Bandung harus mendapat perawatan medis setelah mengalami luka-luka usai terlibat aksi dorong-dorongan dengan kepolisian saat pertandingan Persib melawan Arema.

Insiden bermula sewaktu polisi melarang bobotoh menggunakan material kayu untuk membuat koreografi. Semula, bobotoh di bagian tribune timur telah menyiapkan 5.000 bendera yang diikat dalam sepotong kayu kecil.

Aksi koreografi yang disiapkan pun gagal digelar lantaran mendapat peringatan polisi. Lantaran material kayu dilarang masuk stadion, bobotoh pun akhirnya sepakat mengumpulkan seluruh bendera kepada pihak kepolisian di lorong atas tribune timur.

Namun, selepas jeda turun minum, bobotoh berinisiatif mengambil kembali bendera tanpa kayu agar koreografi tetap bisa dinikmati penonton. Rencana itu pun mendapat mendapat izin dari polisi.

Karena jumlah bendera cukup banyak, bobotoh yang terlibat untuk melepas ikatan bendera dari kayu juga banyak.

Melihat situasi yang cukup riuh, polisi yang tengah berjaga berupaya menertibkan hingga terjadi dorong-dorongan. Usai gesekan itu, tiga orang bobotoh diketahui mengalami luka-luka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com