Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ultras Gelar Demo Tuntut Pencopotan Pelatih Persegres

Kompas.com - 29/08/2016, 08:01 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Tak sabar melihat performa tim kesayangannya yang terus hanya menuai hasil imbang dan kalah, Ultras Mania sebagai pendukung setia Persegres Gresik United, akhirnya menggelar aksi demonstrasi.

Selepas pertandingan Persegres kontra Semen Padang yang berakhir imbang 1-1, ratusan Ultras lantas menggelar demonstrasi di depan pintu keluar Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu (28/8/2016) malam WIB, sambil meneriakkan yel-yel ganti pelatih.

Mereka menuntut manajemen agar melakukan evaluasi menyeluruh terkait komposisi tim yang ada, termasuk agar sosok pelatih Liestiadi untuk diganti.

“Sebagai suporter, apalagi pendukung setia, siapa sih yang ingin tim kesayangannya kalah dan hanya imbang melulu? Kami ingin Persegres juga bisa kompetitif dalam bersaing di turnamen ini, tidak seperti sekarang, hanya kalah dan imbang,” ujar Thoriqi, pendukung Persegres sekaligus bendahara Ultras, Minggu (28/8/2016).

Dari lima pertandingan terakhir, tim Laskar Joko Samudro tercatat hanya mampu meraup tiga poin. Tiga poin itu diraih dari tiga kali hasil imbang kontra Semen Padang (28/8/2016), Persija Jakarta (12/8/2016), dan Bali United (1/8/2016).

Dua pertandingan lain dilalui Persegres dengan kekalahan. Masing-masing kalah 0-3 dari tuan rumah Persipura Jayapura (20/8/2016), serta kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar (7/8/2016).

Padahal, Persegres sempat terlihat ‘ganas’ pada awal turnamen, termasuk saat mengalahkan tuan rumah Persela Lamongan 1-0 pada pekan perdana TSC 2016. Namun, setelah itu, performa Persegres terus mengalami penurunan hingga putaran pertama berakhir.

“Karena itu, sebagai pendukung setia Persegres, kami meminta pertanggungjawaban manajemen supaya menghadapi putaran kedua, pelatih dapat diganti dan mendatangkan pemain baru yang lebih berkualitas,” tutur Ketua Harian Ultras, Handoyo Guno Priyono.

Dengan begitu, Persegres diprediksi Ultras akan mampu lebih kompetitif dalam bersaing dengan kontestan lain pada putaran kedua.

Saat ini, Persegres banyak mengandalkan pemain muda. Hal tersebut membuat Laskar Joko Samudro masih berkutat di papan bawah klasemen sementara.

“Selain materi pemain kurang berkualitas, capaian Persegres juga tak lepas dari kinerja Liestiadi yang kurang bagus sebagai pelatih. Karena itu, kami ingin agar Liestiadi diganti saja dan manajemen cari pelatih baru,” kata Achmad Dailamy, pendiri Ultras.

Sebenarnya, Ultras sudah mulai meneriakkan yel-yel ganti pelatih sejak pertandingan Persegres menghadapi Persija digelar di Stadion Petrokimia. Namun, karena langkah tersebut dianggap kurang direspons oleh manajemen, mereka pun lantas melakukan aksi yang lebih konkret dengan menggelar aksi demonstrasi.

“Ganti.. ganti… ganti pelatih, ganti pelatih sekarang juga. Ganti… ganti… ganti pelatih, ganti pelatih sekarang juga,” ucap ratusan Ultras berteriak di depan pintu keluar Stadion Petrokimia, selepas pertandingan kontra Semen Padang, Minggu (28/8/2016) malam WIB.

Kondisi ini membuat Manajer Cahyo Yuwono akhirnya turun tangan. Dengan didampingi beberapa pengurus Persegres lain, Bagoes akhirnya menemui ratusan Ultras yang menggelar aksi demonstrasi tersebut.

“Sabar.. sabar.. saya harap Ultras Mania bersabar dan bersikap jernih dalam menyikapi hal ini. Kami pun terus melakukan evaluasi terhadap kinerja pelatih,” tutur Bagoes.

“Sementara untuk pemain berkualitas, semua juga kan tahu jika turnamen sudah jalan dan pemain bagus pasti sudah dikontrak oleh tim lain. Meski begitu, kami tetap akan berusaha untuk mendatangkan pemain baru berkualitas pada putaran kedua nanti,” ucap Bagoes.

Penjelasan ini membuat ratusan Ultras yang berdemonstrasi akhirnya membubarkan diri. Meski demikian, dalam pembubaran menuju perjalanan pulang, Ultras masih terus saja meneriakkan yel-yel ganti pelatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com