4. Pemain yang tidak konsisten?
Masa Wijnaldum di Tynside penuh dengan pujian setinggi langit dan cercaan. Liverpool jelas berjudi dengan banderol sebesar yang mereka bayarkan.
Pada hari terbaiknya, Wijnaldum dapat memorakporandakan pertahanan klub Premier League.
Akan tetapi, seperti statistik membuktikan (6 dari 11 golnya musim lalu hanya datang dari 2 laga), ia terlihat masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi di Premier League. Semua gol itu "datang" di kandang sendiri.
Menurut media Newcastle, Wijnaldum bahkan hampir didegradasikan ke tim cadangan pada pertengahan musim lalu.
5. Keluwesan posisi
5. THREE exciting ways Liverpool's midfield could line up with Georginio Wijnaldum in it - https://t.co/awvpyjgqVz pic.twitter.com/3dmLH0EVgL
— Squawka Football (@Squawka) 21 Juli 2016
Walau seorang gelandang tengah, sang pemain dapat beradaptasi dengan baik di beberapa slot lapangan tengah.
Posisi yang menjadi kesukaannya adalah gelandang serang. Wijnaldum senang melakukan link up play dengan striker-striker utama, Luuk de Jong di PSV dan Aleksandar Mitrovic di Newcastle.
Wijnaldum juga dapat bermain sedikit ke belakang dan menjadi salah satu dari tiga gelandang sentral, formasi yang pelatih The Reds, Juergen Klopp, sempat pakai beberapa kali.
Terakhir, pemain dengan 30 caps bagi timnas Belanda ini juga dapat beroperasi dari sisi kiri lapangan tengah. (Firzie A Idris)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.