Pergerakan dalam menyerang
Bukan hanya di lini tengah para pemain Italia berlari cepat dari lawan-lawan mereka. Namun, kinerja dari dua penyerang Pele dan Eder juga luar biasa.
Eder v De Gea. #EURO2016 pic.twitter.com/FmYTGtvbnk
— UEFA EURO 2016 (@UEFAEURO) June 27, 2016
Pergerakan kedua penyerang ini menunjukkan kekompakan karena ditempa selama sebulan. Aksi mereka membuat kiper Spanyol David de Gea begitu sibuk.
Motivasi ekstra
Gli Azzurri merasa perlu mencetak gol terlebih dahulu setelah kalah 0-4 dari Spanyol pada final 2012. Kolektivitas dan motivasi individu membawa Italia ke level lain, di atas lawan.
Chiellini makes no mistake. His 7th #ITA goal.#EURO2016 #ITAESP pic.twitter.com/tqzKZf6MnD
— UEFA EURO 2016 (@UEFAEURO) June 27, 2016
"Sejujurnya, saya selalu berpikir sebelumnya bahwa karier internasional saya akan berakhir. Saya pantas membalaskan dendam kepada Spanyol, sebuat tim yang membuat saya menderita. Hari ini, saya sedikit puas," kata Giorgio Chiellini.
"Mungkin kami memiliki sesuatu dalam diri kami, setelah menelan banyak kekalahan dari mereka. Kami harus mengakhiri siklus (kekalahan) ini yang mulai kami alami dari Wina, kemudian Kyiv, dan paling baru di Fortaleza. Sudah takdir saya mencetak gol," tutur dia.
Di Wina, Italia kalah 2-4 dari Spanyol melalui adu penalti pada perempat final Piala Eropa 2008. Empat tahun kemudian, Italia takluk 0-4 dari Spanyol pada final di Kyiv.
Sementara di Fortaleza, Brasil, Italia kembali takluk melalui adu penalti dari tim Matador. Saat itu, Spanyol menang 7-6 atas Italia pada babak semifinal Piala Konfederasi 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.