Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harry Kane Ambil Sepak Pojok?

Kompas.com - 12/06/2016, 16:06 WIB
Anju Christian

Penulis

MARSEILLE, KOMPAS.com - Pelatih Inggris, Roy Hodgson, tidak cuma dikritik karena hasil imbang kontra Rusia, Sabtu (11/6/2016), tetapi juga lantaran putusannya dalam pertandingan itu.

Salah satunya adalah penunjukan Harry Kane sebagai eksekutor sepak pojok. Sebanyak 6 kali, pemain bernomor 9 itu melepaskan umpan dari sudut lapangan pada paruh pertama.

Di Tottenham Hotspur, tugas tersebut jarang diemban oleh Kane. Dia lebih identik dengan predikat penyambut ketimbang pelepas servis.

Terlihat janggal pula karena Inggris sebenarnya masih memiliki Wayne Rooney, James Milner, dan Dele Alli. Ketiganya fasih menjalani tugas sebagai eksekutor di level klub.

Oleh karenanya, Alan Shearer sempat melantunkan kicauan bernada skeptis di Twitter saat pertandingan berlangsung.

Jauh sebelum Kane, kostum nomor 9 Inggris identik dengan Shearer. Nama terakhir mencetak 30 gol dalam kurun delapan tahun membela The Three Lions.

"Saya harus mengatakan, apabila pelatih menginstruksikan untuk mengambil sepak pojok, saya bakal menjawab, 'Silakan minta pemain lain'," tulis Shearer.

Tidaklah mengherankan apabila kritik mengiringi sepak pojok Kane. Hasilnya masih jauh dari kata memuaskan. Hanya dua sepak pojok Kane berbuah peluang, yaitu pada menit ke-7 dan ke-12.

Skenarionya pun berulang. Bola dari sepak pojok dipantulkan dengan kepala Gary Cahill, lalu disambut oleh Dele Alli. Hal ini terjadi pada menit ke-7 dan ke-33.

Repetisi ini sekaligus menunjukkan bahwa Hodgson sudah sering mengasahnya pada sesi latihan dan partai pemanasan menjelang turnamen.

Saat diturunkan melawan Turki dan Inggris, Kane mulai mengemban tugas eksekutor. Tidak cuma sepak pojok, Kane juga mengambil sejumlah tendangan bebas di posisi yang ideal untuk mengumpan.

Serupa Shearer, eks pemain sayap Inggris, John Barnes, ikut mengecam keputusan Hodgson. Dia membandingkan peran Kane dengan Cristiano Ronaldo di Portugal.

"Bukan masalah apabila memungkinkan untuk menembak. Namun, saya tidak menyukai ketika pemain nomor 9 harus mengambil tendangan bebas dari posisi melebar atau sepak pojok," tutur Barnes seperti dilansir Daily Star, Selasa (7/6/2016).

"Lihat saja Cristiano Ronaldo. Dia tidak mengambil tendangan bebas seperti itu karena memiliki kualitas untuk menuntaskan serangan di dalam kotak," ucap Barnes seperti dilansir Daily Star.

Statistik mendukung gagasan Barnes untuk menempatkan Kane di dalam kotak ketika situasi sepak pojok. Kane mencetak 16 gol pada Premier League 2015-2016, 15 di antaranya terjadi di kotak penalti.

Kendati demikian, Hodgson sebenarnya telah "membocorkan" eksekutor sepak pojok itu dalam laga uji coba jelang Piala Eropa 2016.

"Saya tak perlu meminta maaf karena Kane mengambil tendangan penjuru. Apalagi, saya punya pemain dengan kualitas mengirim bola secara tepat. Tak ada lagi pemain seperti dia yang bisa mengarahkan bola dengan baik," ujar Hodgson pada 2 Juni lalu.

Terkait dengan kritik dari sejumlah legenda sepak bola Inggris, menarik melihat siapa eksekutor sepak pojok pada pertandingan kedua melawan Wales, Rabu (15/6/2016). Untuk saat ini, negara persemakmuran Inggris itu berada di posisi lebih baik dibandingkan semangnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com