BARCELONA, KOMPAS.com — Barcelona mengklaim, Pemerintah Spanyol telah mengganggu kebebasan berekspresi menyusul keputusan mereka melarang adanya bendera separatis Catalonia pada pertandingan final Copa del Rey pada Minggu (22/5/2016).
Pemerintah Spanyol mengeluarkan larangan pengibaran bendera Estelada pada Rabu (18/5/2016). Polisi Spanyol diminta untuk menggeledah setidaknya 19.000 suporter Barcelona yang kemungkinan membawa bendera Estelada.
Larangan tersebut dilatarbelakangi kekhawatiran pemerintah bahwa laga final akan ditunggangi kepentingan politik. Terlebih lagi, Raja Spanyol Felipe dijadwalkan menghadiri laga final yang akan digelar di Stadion Vicente Calderon nanti.
Selama ini, bendera bergaris kuning dan merah tersebut dianggap sebagai simbol perlawanan rakyat Catalan yang ingin merdeka.
Barcelona menilai, keputusan tersebut telah mencederai kebebasan berekspresi. Hal senada disampaikan Carles Mundo sebagai Sekretaris Pemerintah Catalan.
"Orang-orang memiliki hak untuk mengibarkan Estelada dan bertepuk tangan atau bersorak kepada siapa pun yang mereka suka," tuturnya.
Ini bukan kali pertama suporter Barca dilarang membawa bendera Estelada. Pada 2015, Barcelona didenda sebesar 30.000 euro atas tindakan suporternya membentangkan bendera pro-Catalan pada laga final Liga Champions melawan Juventus.