TURIN, KOMPAS.com - Karier Gianluigi Buffon terasa belum lengkap karena tidak pernah menjuarai Liga Champions. Namun, kapten Juventus itu tidak memendam obsesi untuk menjuarai kompetisi kasta teratas Eropa.
Juventus disingkirkan oleh Bayern Muenchen pada babak perempat final musim 2015-2016. Kegagalan ini memperpanjang dahaga Buffon khusus gelar Eropa.
Sebaliknya, Buffon malah kebanjiran gelar di ajang domestik. Total tujuh Scudetto dan satu Coppa Italia menghiasi curriculum vitae pemain berusia 38 tahun ini.
"Akan tetapi, saya tidak mau menukar titel Serie A demi Liga Champions," kata Buffon kepada Italia Uno.
"Liga Champions bukanlah obsesi untuk saya. Bagi saya, turnamen ini hanyalah petualangan indah. Ada emosi dan antusiasme yang saya rasakan setiap tahun," tutur dia.
80 - For the first time in the Serie A history 3 teams have picked up 80+ points in a single season. Gap. pic.twitter.com/vmfQx2Rfdc
— OptaPaolo (@OptaPaolo) May 16, 2016
Buffon hampir mengakhiri puasa gelar Eropa pada musim 2014-2015, ketika Juventus kalah dari Barcelona di babak final. Ini menjadi kali kedua Buffon merasakan kekalahan di partai puncak Liga Champions.
Menurut Buffon, Juventus sebenarnya memiliki peluang untuk menjadi juara pada musim ini.
"Apabila menyingkirkan Bayern, kami hanya menyisakan Barcelona sebagai batu sandungan tersisa," tutur kapten tim nasional Italia itu.
Buffon sendiri sudah melakoni 132 partai kompetisi antarklub Eropa dan mengalami 125 kemasukan. Total 53 pertandingan di antaranya dilalui dia dengan clean sheet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.