Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Van Gaal soal Insiden Huth Jambak Fellaini

Kompas.com - 02/05/2016, 13:50 WIB

MANCHESTER, KOMPAS.com - Friksi antara Robert Huth dan Marouane Fellaini dalam laga Manchester United versus Leicester City di Old Trafford, Minggu (1/5/2016), mengundang komentar dari Louis van Gaal.

Insiden itu terjadi pada babak pertama. Huth yang tengah bertarung berebut bola, terlihat menjambak rambut Fellaini. Pemakn asal Belgia itu membalas perlakuan tersebut dengan sikutan ke arah leher Huth.

Van Gaal menilai kejadian tersebut sebagai reaksi yang normal dilakukan Fellaini. Bahkan, manajer asal Belanda itu menyebut Setan Merah seharusnya berhak mendapat penalti.

"Ketika Anda melihat apa yang Huth lakukan kepada Fellaini, seharusnya itu penalti. Bolehkah saya memegang rambut Anda? Apa reaksi Anda ketika rambut Anda saya pegang?" ucap Van Gaal retoris kepada MUTV.

"Saya pikir itu adalah reaksi yang normal. Anda harus menanyakan hal ini terlebih dahulu kepada Huth karena ia yang menjambak rambut Fellaini. Saya pikir reaksi Fellaini seperti manusia biasa," ujarnya.

Salah satu pundit Sky Sports, Greame Souness, ikut berkomentar tentang kejadian tersebut. Ia tidak merasa Fellaini layak mendapat sanksi atas perbuatan tersebut dan juga menyebut Huth sangat beruntung tidak kehilangan beberapa gigi dari kejadian tersebut.

"Ada sedikit percekcokan dan saya ingin mengatakan bawha Huth sangat beruntung, sama seperti Fellaini (terhindar dari sanksi)," ucap Souness.

"Huth beruntung karena ia terkena sikut di bawah dagu. Andai itu mengenai wajahnya, ia akan kehilangan beberapa gigi atau patah tulang hidung. Jika itu terjadi, saya tidak berpikir ia bisa melanjutkan pertandingan," katanya.

Dengan situasi yang ada, Souness menyebut kejadian itu sangat wajar terjadi. Terlebih kedua pemain tersebut memiliki keunggulan fisik untuk memenangkan duel perebutan bola itu.

"Kejadian ini tidak membuat saya heran. Mereka berdua memiliki tubuh besar, agresif, dan sangat kuat terutama dalam duel udara," tutur Souness.

Juara Man United 1-1 Leicester: Gelar Juara Tertahan

Teknologi video

Selain friksi antara Fellaini dan Huth, pada itu minimal ada dua momen penting yang menurut Van Gaal luput dari penglihatan wasit Michael Oliver pada laga tersebut.

Salah satunya adalah kontroversi soal di mana titik pelanggaran gelandang Leicester, Daniel Drinkwater, kepada Memphis Depay.

"Sulit. Saya juga sempat mengatakan pekan lalu bahwa sangat sulit seorang wasit untuk memutuskan kejadian seperti itu," kata Van Gaal.

"Sejak 20-30 tahun saya berprofesi sebagai pelatih, sepak bola itu membutuhkan video untuk meringankan kerja seorang wasit," ucapnya usai laga.

Van Gaal semakin yakin dengan gagasan penggunaan video dalam sepak bola tersebut.

Wasit Oliver juga bergeming saat bek Leicester, Danny Simpson, dianggap Van Gaal melakukan pelanggaran kepada Jesse Lingard.

"Selain Drinkwater, Oliver seharusnya juga mengusir Simpson yang melanggar Lingard," ucap pelatih asal Belanda itu.

"Ya, saya pikir Oliver adalah salah satu wasit terbaik di Inggris. Namun, tetap saja itu sebuah keputusan yang sulit," tuturnya.

Laga antara Manchester United dan Leicester City ini berakhir imbang 1-1. Hasil ini membuat Leicester butuh tambahan dua poin untuk bisa memastikan gelar juara Premier League. (Segaf Abdullah/Verdi Hendrawan) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber JUARA


Terkini Lainnya

Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com