LONDON, KOMPAS.com - Manajer Manchester United, Louis van Gaal, mengaku timnya lebih besar dari Tottenham Hotspur. Hal itu dikatakan Van Gaal seusai Setan Merah, julukan Manchester United, dibantai 0-3 oleh Harry Kane cs.
United dibungkam oleh tiga gol dari pemain Spurs, Dele Alli (70'), Toby Alderweireld (74'), dan Erik Lamela (76') dalam lanjutan Premier League di Stadion White Hart Lane, Minggu (10/4/2016).
Namun, Van Gaal meyakini bahwa klub yang dia asuh tetap lebih digdaya.
"Maaf untuk Tottenham karena Manchester United tetap klub yang lebih besar," kata sang meneer selepas pertandingan.
#MUTV pundit Paddy Crerand assesses a difficult afternoon for #mufc at White Hart Lane... https://t.co/2ixCVHvUoi
— Manchester United (@ManUtd) April 10, 2016
Van Gaal sempat melakukan perbincangan dengan Spurs pada 2014, tetapi dia lebih memilih menandatangani kontrak tiga tahun di Old Trafford untuk menggantikan David Moyes.
Di bawah kepelatihan Mauricio Pochettino, Spurs menjelma menjadi tim yang kuat. Bahkan, sekarang mereka menjadi pesaing utama bagi Leicester City dalam perebutan titel Liga Inggris.
Kini, Spurs telah mengoleksi 65 poin dan masih tertinggal tujuh angka dari sang pemuncak, Leicester.
Sementara itu, United terpaku di posisi ke-5 klasemen lewat perolehan 53 poin. Mereka terpaut empat angka dari rival sekotanya, Manchester City, yang unggul satu tingkat.
"Apakah kami bisa finis di posisi keempat? Tentu, karena masih ada 18 poin yang akan diperebutkan," ujar Van Gaal.
"Kami masih punya kesempatan, meskipun peluang kami menjadi semakin sulit," tutur pria berusia 64 tahun itu.
FT 3-0. @SpursOfficial equal their biggest #EPL win over @ManUtd, the 4-1 home win on 1 January 1996. #TOTMUN
— Infostrada Sports (@InfostradaLive) April 10, 2016
Mengenai jalannya pertandingan, Van Gaal menilai kekalahan 0-3 tersebut merupakan hasil negatif yang besar.
"Kekalahan 0-3 ini adalah hasil negatif besar, tetapi cara kami bermain bagus sebelum babak gol pertama. Hingga tercipta gol pertama permainan seimbang," kata dia.
Van Gaal juga merasa anak asuhnya kerap kehilangan bola, salah berkomunikasi saat tercipta gol pertama Tottenham. (Septian Tambunan/Wisnu Nova)