Satu poin dari Arsenal ditambah poin maksimal saat menjamu Norwich City dan West Bromwich Albion serta tambahan satu poin saat tandang ke Watford akan semakin mewujudkan mimpi The Tinker Man atau The Pizza Man menjadi The Miracle Man pada akhir musim nanti.
Atau setidaknya, Ranieri bisa mewujudkan target barunya, mnerebut 79 poin pada akhir musim. Sebab, target awal 40 poin musim ini sudah berhasil diwujudkan hanya lewat separuh musim kompetisi.
Prediksi: Arsenal 55–45 Leicester City (Live, beINSports 3, Minggu, 14 Februari 2016, 19.00 WIB)
Manchester City vs Tottenham Hotspur
Fenomena lain yang sangat menonjol musim ini adalah penampilan buruk lini belakang tuan rumah pemilik stadion Etihad di Manchester, bahkan saat menjamu lawan-lawannya sekalipun.
Lalu timbul teori. Jika ingin mengalahkan Manchester City di kandangnya, cara termudah adalah memanfaatkan kekurangfokusan para pemain belakang dan dua gelandang bertahan pada 15 menit awal setiap babaknya. Itu yang sukses dilakukan oleh West Ham United, Liverpool, dan terakhir Leicester City.
Bahkan saat duel menghadapi pimpinan klasemen sementara minggu lalu, Yaya Toure dkk dibuat tidak bisa menyentuh bola pada tiga menit awal laga, yang berujung dengan tendangan bebas oleh Riyad Mahrez untuk memberikan umpan bagi Robert Huth yang mendahului Martin Demichelis dan menaklukkan Joe Hart.
Gebrakan yang sama dilakukan pada 3 menit awal babak kedua yang diakhiri dengan hukuman Riyad Mahrez terhadap barisan belakang The Citizens. Selebihnya, adalah catatan sejarah bagaimana Etihad kembali memberikan poin maksimal bagi tim tamu untuk ketiga kalinya musim ini.
Minggu ini, stadion yang dibangun oleh ArupSport tahun 1999 untuk kepentingan penyelenggaraan Commonwealth Games 2002 itu akan kedatangan tamu dengan keseimbangan menyerang dan bertahan terbaik di Premier League musim ini, Tottenham Hotspur.
The Spurs sudak melesakkan 45 gol, hanya kalah dari Manchester City dan Leicester City. Harry Kane dkk pasti akan sangat merepotkan barisan belakang tuan rumah yang masih tanpa Vincent Kompany.Gawang Hugo Lloris juga baru kemasukan 19 gol, terbaik di antara 20 tim Premier League.
0 - Manchester City have not beaten any side currently in the top six of Premier League table this season (W0 D3 L4). Damning.
— OptaJoe (@OptaJoe) February 6, 2016
Pasukan Mauricio Pochettino dengan Eric Dier dan Moussa Dembele kokoh sebagai jangkar juga tercatat sebagai tim yang paling sedikit membiarkan lawan melakukan tembakan ke gawang. Tercatat hanya 73 kali dari 25 laga, The Lillywhites membiarkan Lloris berjibaku menangkap atau menepis sikulit bundar.
Jadi, rata rata tidak sampai 3 kali setiap laganya lini belakang Tottenham kerepotan. Hal inilah yang harus coba dipatahkan oleh tuan rumah.
Data lima musim terakhir pertemuan kedua tim memang milik The Citizens. Terakhir kali Spurs bisa mencatat kemenangan dikandang City adalah pada 2009-2010. Namun, Tottenham punya peluang untuk mengulanginya.
Pada pertemuan pertama di White Hart Lane, mereka menang 4-1 atas The Citizens. Kesempatan bagi Spurs untuk kembali menang lebih terbuka. Terutama jika mereka bisa memanfaatkan titik lemah terkait fokus pertahanan tuan rumah pada 15 menit awal setiap babaknya.
Keuntungan tuan rumah adalah racikan Pochettino yang luar biasa musim ini punya kelemahan selalu lambat lambat dalam 15 menit awal setiap babaknya. Tercatat hanya 4 gol diciptakan pada 15 menit awal masing masing babak oleh Harry Kane dkk musim ini.
Prediksi: Tottenham 50–50 Manchester City (Live, beINSPorts 1/Indosiar, Minggu, 14 Februari 2016, 23.15 WIB )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.