DOHA, KOMPAS.com - Timothy Weah, putra striker legendaris tim nasional Liberia yang pernah membela Paris Saint-Germain dan AC Milan, George Weah, mulai menarik perhatian di level usia muda. Dia membuktikan diri tak kalah tajam dari sang ayah.
Pemain bernama lengkap Timothy Tarpeh Weah yang baru berusia 15 tahun itu membukukan 5 gol saat membela timnya, PSG U-17, saat melawan Shanghai Shenhua di Al Kass International Cup pada pekan lalu.
Penyerang lincah tersebut mencatatkan hat-trick pada setengah jam pertama laga. Dia menambah dua gol lagi pada babak kedua.
Menurut situs resmi PSG, Weah Jr sudah bergabung dengan PSG sejak 2014. Menariknya, kendati sang ayah merupakan kelahiran Monrovia, Liberia, 49 tahun lalu, Timothy memilih membela negeri tanah kelahirannya, Amerika Serikat.
Weah Junior lahir di New York, Amerika Serikat pada 22 Februari 2000. Sang remaja sudah memperkuat timnas junior AS di kategori umur U-14 sejak 2012.
Ia pun mengakui bahwa popularitas sang ayah tak akan menghalanginya untuk menjadi dirinya sendiri.
"Ke mana pun saya pergi bersama ayah, semua akan bilang 'Oh, itu George Weah,'" tutur Timothy kepada Soccer America, tiga tahun silam.
"Ayah saya jelas salah satu pemain terhebat dunia dan saya ingin mengikuti jejaknya. Namun, saya juga ingin terkenal sebagai Timothy Weah dan populer karena diri saya sendiri," ujar dia melanjutkan.
USA until I die this will be the only country I represent and I will definitely bring home a World Cup with this nation...
Posted by Timothy Weah on Thursday, 28 January 2016
George Weah adalah salah satu pesepak bola asal Afrika paling terkenal sepanjang masa. Dia pernah mendapat gelar Pemain Terbaik FIFA dan Ballon d'Or.
Weah senior terpilih sebanyak tiga kali sebagai Pemain Terbaik Afrika dan pada 2004 ia masuk daftar 100 Pemain Terbaik Dunia yang masih hidup.
Selama 14 tahun karier George Weah, ia meraih sejumlah gelar bergengsi bersama AS Monaco, Paris Saint-Germain, AC Milan, dan Chelsea.
Aksi paling terkenal Weah salah satunya adalah saat mencetak gol ke gawang Verona pada 1996-1997. Ia membobol gawang lawan setelah berlari membawa bola dari kotak penalti AC Milan. (Firzie Idris)