Oleh: Gita Suwondo (beIN SPORTS Football Expert)
KOMPAS.com - Kutukan manager of the month yang biasanya tersandung pada bulan berikutnya, kembali terjadi November lalu di Premier League. Kali ini menerpa manajer terlama dalam sejarah Premier League saat ini, Arsene Wenger.
Tidak mengakibatkan keterpurukan klubnya seperti yang dialami oleh Gary Monk bersama Swansea pada September memang Namun, kehilangan poin demi poin bagi The Gunners sangat menyesakkan Sang Profesor dalam usahanya merebut gelar Premier League perdananya bagi Arsenal sejak musim The Invincible 2003-2004.
Konsistensi selalu menjadi masalah utama Arsenal dari musim ke musim. Rekor 100 persen empat kemenangan pada Oktober, mandek dengan dua hasil imbang dan satu kekalahan pada November yang membuat Per Mertesacker dkk disalip oleh Leicester City dan Manchester United yang ironisnya sudah dikalahkan oleh Arsenal musim ini.
Permainan buruk yang ditampilkan oleh Arsenal tergambar saat Derbi London Utara, awal November. Ketika itu, Tottenham Hotspur nyaris menang sebelum Kieran Gibbs menyamakan kedudukan.
Cedera Francis Coquelin, gelandang bertahan dan pemain Arsenal yang paling banyak memberikan kontribusi dua musim ini, amat terlihat ketika West Bromwich Albion mengatasi ketertinggalan untuk menang di The Hawthorn.
Kinerja buruk Mathieu Flamini sebagai pengganti Coquelin semakin terkihat ketika membiarkan Robert Brady memberikan umpan terbosan menusuk di kotak penalti kepada Lewis Graban, sehingga Arsenal harus puas berbagi angka dengan Norwich City di Carrow Road.
Dua laga terakhir itu merupakan gambaran sulitnya Arsenal bersaing menjadi juara. Mereka kehilangan poin dari lawan lawan yang kualitasnya di bawah.
Kondisi Arsenal makin parah lantaran Alexis Sanchez dan Santi Cazorla cedera. Bahkan Santi Cazorla yang selalu di plot sebagai gelandang bertahan dalam dua musim terakhir harus istirahat hingga tiga bulan.
Cedera tiga pemain kunci ini sangat memukul Wenger yang telah kehilangan Jack Wilshere dan Danny Welbeck sebelum ini. Hal ini seperti cerita lama bersemi kembali ala Arsenal dari musim ke musim i
Kali ini, hal tersebut tetap terulang pada Desember ini. Jadwal mereka sangat padat. Usai menghadapi Sunderland akan ada laga tandang ke Athena menghadapi Olympiakos, penentuan siapa pendamping Bayern Muenchen ke gugur out Liga Champion.
Kemudian setelah tandang ke Villa Park, laga laga berat menjamu Manchester City dan melawat ke kandang Southampton harus dilewati. Mereka menutup 2015 dengan menjamu Bournemouth. Semua tampaknya akan dilalui tanpa Coquelin, Cazorla dan Sanchez.
Total sejak musim lalu, total waktu para pemain tidak bisa memperkuat Arsenal yang mencapai 2.542 hari. Hal ini membuat konsistensi sulit dicapai.
Sebagai perbandingan. Leicester City yang sangat fenomenal pada 9 laga terakhir musim lalu dan 14 laga awal musim ini hanya diganggu cedera pemain sebanyak 1.028 hari. Itu pun dengan kombinasi 363 hari bagi Matty James dan Dean Hammond yang bukan merupakan pemain inti dan hanya pilihan ketiga.
Cedera pemain ini sangat mengganggu konsistensi Arsenal. Manchester City dan Chelsea yang menjadi juara dalam dua musim terakhir menjadi gambaran bahwa kebugaran penting. Manchester City hanya “kehilangan” 1.708 hari dan Chelsea 1.138 hari.
Lalu bagaimana Wenger menyikapi cedera para pemainnya dengan kuantitas laga pada Desember?
Optimistis tetap terlihat di wajah Sang Profesor jelang laga kandang menghadapi Sunderland yang sejak ditangani oleh Sam Allardyce telah mencatat tiga kali kemenangan dalam enam laga. Sebab, The Black Cats punya rekor buruk ketika bermain di Arsenal.
Sejak 1983, Sunderland belum pernah mengalahkan Arsenal di kandang lawan, walaupun dalam enam musim terakhir, tercatat tiga kali mereka menahan imbang tanpa gol di The Emirates, termasuk musim lalu.
Faktor cedera juga melanda The Black Cats dalam lawatanhya kali ini. Hadiah kengototan permainan minggu lalu untuk keluar dari zona degradasi harus dibayar dengan cederanya Sebastian Larsson dan Jermain Defoe. Alhasil, formasi 3-5-2 yang sukses di dua laga terakhri tampaknya akan diubah Allardyce untuk menjadi 4-5-1.
Tujuannya untuk berusaha mengimbangi ketimpangan lini tengah Arsenal dan karena hanya Steven Fletcher, striker murni dengan pengalaman menghadapi Arsenal yang sehat.
Pemrmainan bertahan disiplin harus oleh diperagakan John O Shea dkk plus penampilan luar biasa dari Costel Pantillimon untuk bisa menahan gempuran tuan rumah.
Fletcher dituntut untuk meciptakan gol kelimanya musim ini, jika Sunderland tidak ingin kembali masuk zona degradasi. Dia punya kesempatan untuk mencegah sejarah Petr Cech menyamai rekor mantan penjaga gawang Liverpool, David James, menciptakan 169 kali clean-sheet.
PREDIKSI: ARSENAL 55 – 45 SUNDERLAND
Prediksi pertandingan lainnya:
STOKE CITY 45 – 55 MANCHESTER CITY
MANCHESTER UNITED 55 – 45 WEST HAM UNITED
SOUTHAMPTON 60 – 40 ASTON VILLA
SWANSEA CITY 50 – 50 LEICESTER CITY
WATFORD 55 – 45 NORWICH CITY
WBA 45 – 55 TOTTENHAM HOTSPUR
CHELSEA 60 – 40 AFC BOURNEMOUTH
NEWCASTLE UNITED 40 – 60 LIVERPOOL
EVERTON 55 – 45 CRYSTAL PALACE
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.