KOMPAS.com - Mantan pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli, tak melihat masalah besar dari permainan membosankan Inter Milan. Asalkan, I Nerazzurri mampu mengakhiri musim 2015-16 dengan gelar Scudetto.
Inter menuai kritik karena tak pernah menang dengan selisih lebih dari satu gol hingga pekan ke-12 Serie A. Baru pada pertandingan ke-13, Minggu (22/11/2015), mereka mengalahkan Frosinone dengan skor 4-0.
Meski dinilai gagal memeragakan permainan atraktif, tim asuhan Roberto Mancini mampu memuncaki klasemen. Inter unggul dua poin atas Napoli dan Fiorentina.
"Jika Inter memenangi Scudetto, tak ada orang mengingat permainan tak impresif mereka. Dalam budaya hasil, siapa yang menang selalu benar," kata kata Prandelli.
"Sulit menjelaskan pengertian sepak bola indah. Anda bisa bermain baik atau tidak. Jika mampu memenangi target seperti Scudetto, juara Coppa Italia, atau promosi, tim tersebut sudah menampilkan permainan baik," tuturnya.
Inter bakal melawan Napoli pada lanjutan Serie A di Stadion San Paolo, Senin (30/11/2015). Berbanding terbalik dengan Inter, Napoli bersama Fiorentina dianggap sebagai tim dengan permainan paling atraktif sejauh ini.
"Maurizio Sarri dan Paulo Sousa datang untuk meneruskan dasar yang sudah dibangun oleh Rafael Benitez dan Vincenzo Montella. Mereka mengembangkan dasar itu dengan baik," ujar Prandelli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.