Oleh: Gita Suwondo (beIN SPORTS Football Expert)
KOMPAS.com – Jeda internasional terakhir tahun 2015 baru saja usai pertengahan minggu ini.
Sejumlah laga persahabatan, 8 laga play-off menuju Piala Eropa 2016, dan serentetan laga Pra-Piala Dunia di belahan Asia, Afrika, dan Amerika yang pastinya melelahkan baru saja dijalani para pemain di liga-liga besar Eropa.
Hal itu membuat para pemain dihantui sebuah hal yang menakutkan. “Hantu” itu bernama virus FIFA yang menerjang beberapa nama kunci di klub masing-masing dalam usaha mereka menjadi juara, masuk zona liga Champions, lolos ke zona Liga Eropa, atau bahkan sekadar bertahan di strata teratas liga masing masing negara.
Di Premier League, satu klub yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi dan sejauh 12 pertandingan baru menangguk 5 poin dari satu kali menang dan 2 kali imbang serta sudah berganti manajer, harus kehilangan seorang andalannya.
Aston Villa harus kehilangan bek kiriJordan Amavi, yang divonis tidak bisa memperkuat The Villans hingga akhir musim akibat cedera ligamen lutut kanannya ketika memperkuat Prancis U-21 dalam laga menghadapi Irlandia Utara U-21.
Akan merupakan kehilangan sangat bagi manajer baru di Villa Park, Remi Garde, yang dinilai cukup sukses di laga perdananya menangani Jack Grealish dkk ketika menahan imbang pimpinan klasemen sementara, Manchester City tanpa gol.
Amavi yang direkrut dari Nice pada bursa transfer musim panas lalu sebesar 7,7 juta poundsterling adalah andalan Tim Sherwood pada 11 laga Premier League musim ini maupun bagi Garde pada sisa musim kompetisi. Dua asisst sudah dibukukan bek kiri berusia 21 tahun ini dalam 12 penampilan di liga dan Piala Liga.
Memang, masih ada pengganti, seperti Kieran Richardson dan Joleon Lescott yang pernah menempati posisi bek kiri dalam kariernya di Everton dan West Bromwich Albion. Namun, faktor usia keduanya serta kelambanan untuk kembali keb elakang setelah akselerasi serangan pasti lebih berisiko bagi tim.
Solusi lain adalah Ciaran Clark, tapi jelas memengaruhi pilihan bek tengah. Dia sudah padu di posisi tersebut. Satu lagi pemain yang bisa menjadi pengganti adalah Jose Angel Crespo yang belum melakukan debutnya sama sekali di Premier League.
Pusing kepala Garde –rekrutan pertama Arsene Wenger ketika pertama kali menangani Arsenal – ini semakin bertambah dengan cedera andalannya di lini depan, Rudy Gestede yang sudah membukukan 3 gol di Premier League dan 1 gol di Piala Liga.
Striker asal Benin ini cedera usai babak pertama laga melawan Burkina Faso dalam babak PPD 2018 .
Kehilangan dua andalan pasti akan sangat berpengaruh bagi usaha Aston Villa keluar dari dasar klasemen. Setidaknya, sampai Januari ketika Garde punya opsi untuk kembali membeli pemain baru atau memanggil kembali Joe Bennett dan Aly Cissokho dari pinjaman ke Bournemouth dan FC Porto.
Ujian bagi Remi Garde dengan percobaaan bek kiri gaek ini adaah mencoba mengatasi tekanan Arouna Kone di sisi kiri pertahanan saat Aston Villa tandang ke Goodison Park.
Satu tim di zona degradasi sudah merasakan gebrakan Kone yaitu Sunderland yang datang ke Goodison Park dengan skuat terbaik mereka. Sulit membayangkan Villa bisa berbuat lebih baik dari Sunderland Sabtu ini di tempat yang sama, sekalipun Everton kemungkinan tak diperkuat bek tim U-21 Inggris, Brendan Galloway yang cedera paha.
EVERTON 55-45 ASTON VILLA
Alexis yang dipaksakan
Masalah virus FIFA bukan hanya milik penghuni papan bawah. Perebutan posisi pimpinan klasemen juga menjadikan faktor fit semua pemain jadi salah satu keharusan.
Memang belum ada nada berang dari Arsene Wenger sampai konferensi pers Arsenal jelang laga menghadapi West Brom di The Hawthorn, Kamis (19/11/2015). Namun, dipaksakannya Alexis Sanchez bermain dalam dua laga PPD 2018 menghadapi Kolombia dan Uruguay oleh pelatih Cile, Jorge Sampaoli, bisa jadi sebuah permasalahan bagi The Gunners yang dalam 2 laga terakhir bermain di bawah standar.
Sempat diperkirakan cedera betis, penampilan Sanchez sudah tidak maksimal ketika Arsenal dibekuk 1-5 oleh Bayern Muenchen di Liga Champions dan ketika bermain imbang 1-1 dalam Derbi London Utara sebelum jeda internasional.
Sanchez seperti tidak ada istirahat. Dia selalu tampil dalam laga laga Arsenal, juga bulan lalu dalam dua laga PPD 2018.
Faktor kelelahan juga menghinggapi Joel Campbell, pengisi kekosongan yang ditinggal Aaron Ramsey karena cedera. Dia juga menjalani dua laga berat saat Kosta Rika mengalahkan Haiti dan Panama dalam babak PPD 2018 zona CONCACAF. Dalam dua laga itu Campbell digantikan pada 15 menit terakhir.
Ada faktor lain yang membuat Wenger tidak berang seperti biasanya usai jeda internasional adalah kembalinya sejumlah pemain dari memperkuat negaranya tanpa cedera. Sebut saja Santi Cazorla, Callum Chambers, Laurent Koscielny, Olivier Giroud, dan Kieran Gibbs.
Faktor kebugaran pastinya sangat diperlukan oleh skuat The Gunners saat turun menghadapi permainan super defensif ala Tony Pulis di kandang West Brom. Harus diingat, dengan pasukan bugar sekalipun, The Hawthorn bak benteng yang sulit ditembus oleh Mesut Oezil dkk.
Dalam tiga laga tandang terakhir menghadapi West Brom, satu hasil imbang dan dua kemenangan tipis bisa dibukukan oleh Arsenal. Kali ini pun hasil laga yang disiarkan langsung beINSports 1, Sabtu 21 November mulai 21:30 WIB nanti diperkiaran akan berlangsung sama, kemenangan tipis untuk sang tamu.
WEST BROM 45 – 55 ARSENAL
Keuntungan Juergen Klopp
Satu laga lain ketika banyak penggawanya terlibat dalam laga-laga internasional bagi negaranya adalah big match minggu ke 13 di The Ettihad antara Manchester City dan Liverpool. Ada belasan pemain dari kedua tim harus sibuk bersama negaranya.
Di sinilah faktor keuntungan bagi manajer Liverpool, Juergen Klopp. Memang, tidak ada yang cedera dari kedua kubu usai para pemain memperkuat timnas masing masing. Namun, dengan tidak diturunkannya Christian Benteke dan Phillippe Coutinho sudah merupakan blessing in disguise bagi Klopp.
Coutinho merupakan kunci LIverpool. Kebugaran akan jadi milik gelandang serang asal Brasil ini ketimbang kunci permainan City dalam diri Kevin De Bruyne. Duel keduanya di lapangan tengah sudah jadi pembicaraan dan akan jadi pusat perhatian. Sejauh ini Coutinho unggul dalam jumlah gol. Empat gol dalam 12 laga, sedangkan de Bruyne 3 gol dalam 8 laga.
Dari sisi kunci permainan De Bruyne unggul dalam jumlah assist, 4 berbanding 2 milik Coutinho. Jumlah kreasi yang memberikan kesempatan rekannya mencetak gol juga milik De Bruyne dengan 24 kali, sedangkan Coutinho baru 14 kali.
Namun, dari sisi umpan matang di sepertiga lapangan permainan lawan, Coutinho jauh lebih berbahaya dengan 80 umpan matang berbanding 38 milik de Bruyne. Coutinho juga sudah melepaskan 52 tendangan dan De Bruyne baru 17 tendangan.
Duel keduanya akan membuat laga yang disiarkan langsung beINSPorts1 pada Minggu, 22 November 2015 mulai pkl. 00:00 WIB ini menajdi semakin menarik.
MANCHESTER CITY 55 – 45 LIVERPOOL
Prediksi laga-laga lainnya
WATFORD 45 – 55 MANCHESTER UNITED
CHELSEA 55 – 45 NORWICH CITY
NEWCASTLE UNITED 45 – 55 LEICESTER CITY
SOUTHAMPTON 50 – 50 STOKE CITY
SWANSEA CITY 55 – 45 AFC BOURNEMOUTH
TOTTENHAM HOTSPUR 50 – 50 WEST HAM UNITED
CRUYSTAL PALACE 60 – 40 SUNDERLAND
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.