Soal kebiasaan baru tersebut, pria yang akrab disapa Getuk itu mengaku sengaja memberi kesempatan kepada asisten pelatihnya yakni I Made Pasek, Kuncoro, Alan Haviluddin, dan Dicky Hermawan, yang dinilainya juga memiliki kemampuan.
"Saya rasa ini wajar. Sebab di klub-klub besar dunia, pelatih sebesar Jose Mourinho atau yang lainnya juga tak selalu turun tangan teriak-teriak sendiri di tepi lapangan saat melatih. Mereka pasti punya trainer," jelas Getuk.
Kendati demikian, pelatih asal Cepu itu menegaskan dirinya masih menjadi pelatih kepala Arema. Ide untuk menjadi semacam "direktur teknik" itu berasal dari dirinya sendiri, bukan perintah manajemen.
"Yang jelas, sebagai pelatih maupun sebagai Aremania, saya juga ingin melakukan yang terbaik bagi Arema agar tetap bisa dibanggakan," ujarnya.