Kepastian keiikusertaan klub tersebut disampaikan di sela Workshop Piala Kemendekaan 2015 di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Jumat (3/7/2015). Turnamen itu rencananya bakal dimulai pada 1 Agustus mendatang.
"Untuk sementara ada 19 klub yang telah siap. Klub ini akan dibagi dalam tiga grup. Peluang untuk bertambah masih ada karena ada beberapa klub yang masih dalam komunikasi," kata anggota Pojka Komunikasi Tim Transisi, Zuhaeri Misrawi.
Zuhaeri mengungkapkan bahwa Grup A bakal diisi PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara, dan Kalteng Putra. Sesuai dengan kesepakatan, PSMS akan menjadi tuan rumah untuk babak penyisihan.
Sementara itu, tim yang mengisi Grup B antara lain Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan, dan Persidago Gorontalo. Tuan rumah penyisihan grup ini masih diperebutkan antara Perserang dan Cilegon United.
Sedangkan, Grup C berisi klub-klub yang berasal dari Jawa Timur, antara lain Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, dan Persinga Ngawi. Tuan rumah belum ditetapkan karena ada tiga klub yang mengajukan sebagai tuan rumah.
"Martapura FC belum dimasukkan dalam grup baru karena kepastiannya baru hari ini. Masih ada beberapa klub yang siap. Makanya kami menunggu hingga Senin (6/7.2015)," jelas Zuhaeri.
Zuhaeri mengatakan, peluang bertambahnya jumlah klub memang sangat terbuka. Apalagi turnamen ini klub yang turun cukup dimanjakan dengan adanya uang tampil atau match fee sebesar Rp 50 juta per pertandingan.
Selain itu, panitia juga akan memfasilitasi 22 pemain dengan enam orang ofisial untuk masing-masing tim. Setiap tim bakal diberikan kesempatan untuk menggunakan satu pemain asing.
"Yang jelas biaya turnamen ini tidak menggunakan dana APBN. Dana tetap berasal dari beberapa sponsor," kata Zuhaeri.
Dalam sambutannya, Menpora Imam Nahrawi menyambut baik peran serta klub dalam menyukseskan Piala Kemerdekaan. Menpora berharap turnamen tersebut dapat menguntungkan semua pihak mulai dari pemain, manajemen, masyarakat hingga perangkat pertandingan.
"Jangan sampai menguntungkan segelintir orang. Turnamen ini juga didorong untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat ini harus digelorakan kembali," ujar Menpora.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.