Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Surat Pengunduran Diri Sepp Blatter

Kompas.com - 03/06/2015, 00:57 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

Sumber FIFA,Bolanews
ZURICH, KOMPAS.com — Sepp Blatter mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA pada Selasa (2/6/2016). Blatter mengonfirmasi hal tersebut dalam konferensi pers di markas FIFA di Zurich, Swiss.

Meski telah menyatakan mengundurkan diri, Blatter tetap akan menjalankan tugas sebagai Presiden FIFA sampai terpilihnya presiden FIFA yang baru pada Kongres Luar Biasa FIFA. Kongres Luar Biasa FIFA kemungkinan akan digelar antara Desember 2015 dan Maret 2016.

Berikut ini, isi pidato pengunduran diri Blatter:

Saya telah merefleksikan tentang masa saya sebagai presiden. Sekitar 40 tahun, hidup saya terikat oleh FIFA dan sepak bola. Saya mencintai FIFA lebih dari apa pun, dan saya hanya ingin yang terbaik bagi FIFA dan olah raga ini.

Saya merasa perlu untuk mengikuti pemilihan ulang kemarin karena saya percaya bahwa ini adalah hal terbaik bagi organisasi. Pemilihan itu telah usai, tetapi tantangan FIFA belum. FIFA perlu pembongkaran masif.

Walau saya telah mendapat mandat dari anggota FIFA, saya merasa dunia sepak bola tak membagi mandat tersebut – para pemain, para fans, klub, dan semua yang mencintai olahraga ini.

Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memberi mandat sendiri pada kongres pemilihan luar biasa. Saya akan terus menjabat sebagai Presiden FIFA hingga pemilihan tersebut.

Kongres biasa FIFA berikutnya akan digelar pada 13 Mei 2016 di Meksiko. Hal ini akan menciptakan bahwa penundaan tak diperlukan, dan saya mendorong Komite Eksekutif untuk menggelar Kongres Luar Biasa secepat mungkin untuk memilih penerus saya.

Hal ini perlu dilakukan dengan tetap mengacu pada statuta FIFA, dan kami harus memberi cukup waktu bagi kandidat-kandidat terbaik untuk maju dan berkampanye.

Karena saya tak akan menjadi kandidat, saya akan fokus ke reformasi fundamental dan mendalam yang telah kami lakukan sebelumnya. Selama bertahun-tahun, kami bekerja keras untuk menerapkan reformasi administratif. Namun, jelas bagi saya, usaha ini belum cukup.

Komite Eksekutif beranggotakan konfederasi-konfederasi yang dalam hal ini kami tak punya kontrol, tetapi tindakan mereka merupakan tanggung jawab FIFA.

Kami perlu perubahan struktural secara mendalam.

Ukuran Komite Eksekutif FIFA perlu dikurangi, dan anggota-anggotanya harus dipilih melalui Kongres FIFA. Pemeriksaan integritas bagi semua anggota Komite Eksekutif harus diorganisasikan melalui FIFA dan bukan melalui konfederasi-konfederasi.

Kami perlu batasan masa jabatan, tidak hanya bagi presiden, tetapi juga semua anggota Komite Eksekutif.

Saya telah berjuang untuk menerapkan perubahan-perubahan ini dan, seperti yang semua ketahui, usaha saya kerap dihalangi. Kali ini, saya akan sukses.

Saya tak akan melakukan ini sendirian. Saya telah meminta Domenico Scala untuk memperkenalkan, mengawasi, dan mengimplementasi tindakan-tindakan ini. Scala adalah chairman independen dari Komite Audit dan Pematuhan yang dipilih oleh Kongres FIFA.

Ia juga Chairman Komite Pemilihan ad hoc sehingga ia akan mengawasi pemilihan penerus saya. Scala dipercaya banyak konstituen di dalam dan luar FIFA, dan ia punya segala pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk menekel reformasi besar ini.

Rasa sayang besar saya kepada FIFA dan semua kepentingannya yang membuat saya mengambil tindakan ini. Saya ingin berterima kasih kepada semua yang telah mendukung saya dengan sangat konstruktif dan loyal sebagai Presiden FIFA. Hal terpenting bagi saya adalah, setelah semua ini berakhir, sepak bola akan keluar sebagai pemenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber FIFA,Bolanews
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com