Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/05/2015, 20:11 WIB
Penulis Ary Wibowo
|
EditorAry Wibowo

JAKARTA, KOMPAS.com
 — FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia, Sabtu (30/5/2015). Putusan itu diketahui melalui surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.

Surat sanksi FIFA untuk PSSI.
Dok. PSSI Surat sanksi FIFA untuk PSSI.
Berikut ini adalah isi lengkap surat tersebut:

KARIM Azwan
Sekretaris Jenderal
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia

Nomor Faksimile: 62 21 573 4386

Zurich, 30 Mei 2015
SG/tre/ja

Keputusan Komite Eksekutif FIFA: Tentang Suspensi PSSI

Yang terhormat Sekretaris Jenderal,

Pada 18 Februari 2015, PSSI menginformasikan FIFA bahwa Indonesian Super League (ISL) telah ditunda oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)—bentukan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia—tentang pemenuhan syarat yang dirilis oleh pihak mereka. Kemudian, BOPI melarang dua klub (Arema dan Persebaya) mengikuti kompetisi ISL. Mereka menyatakan kedua klub tersebut tidak memenuhi kriteria BOPI. PSSI telah mengonfirmasi kepada FIFA bahwa dua klub tersebut telah memenuhi syarat yang telah diajukan oleh PSSI Club Licensing. Pada 19 Februari 2015, kami melaporkan kepada PSSI bahwa BOPI telah melanggar Statuta FIFA Pasal 13 dan 17 dan meminta permasalahan tersebut diselesaikan sebelum 23 Februari 2015. Pada 23 Februari 2015, PSSI menginformasikan bahwa ISL akan kembali bergulir pada 4 April 2015.

Kemudian, ISL mulai pada 4 April 2015 dengan diikuti semua kontestan, termasuk Arema dan Persebaya yang telah dilarang oleh BOPI. Pada 8 April 2015, BOPI mengirim surat peringatan kepada PSSI tentang kelanjutan liga dengan dua klub yang dilarang BOPI. Pada 12 April 2015, Komite Eksekutif PSSI memutuskan untuk menghentikan liga sampai dengan Kongres PSSI pada 18 April 2015. Pada 18 April 2015, PSSI menjalankan Kongres Luar Biasa dan memilih Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI (La Nyalla Mahmud Mattalitti, Hinca Panjaitan, Erwin Dwi Budiawan, La Siya, Robertho Rouw, Tony Apriliani, Djamal Aziz, Diza Rasyid Ali, Zulfadli, Husni Hasibuan, Dodi Reza Alex Nurdin, Gusti Randa, Reva Deddy Utama, Johar Lin Eng, dan Hadiyandra). Laporan Kongres tersebut diserahkan kepada AFC (yang mengirimkan perwakilan) dan PSSI menyatakan Kongres Luar Biasa PSSI berjalan dengan aman dan sesuai dengan prosedur yang tercatat di dalam Statuta PSSI.

Pada 22 April 2015, PSSI menginformasikan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melakukan langkah menentang PSSI tentang Kongres PSSI (17 April 2015). Hal ini dikonfirmasikan oleh surat keputusan Menpora tertanggal 22 April 2015 dengan menyatakan sebagai berikut :

- Membentuk Tim Transisi untuk menggantikan PSSI
- Menyerahkan tugas dan tanggung jawab PSSI untuk menjalankan Indonesia Super League (ISL) dan tim nasional di bawah supervisi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Pada 4 Mei, FIFA menginformasikan PSSI bahwa keputusan Kemenpora dengan BOPI menempatkan PSSI melanggar Statuta FIFA Pasal 13 dan 17 dan harus diselesaikan sebelum tanggal 29 Mei 2015. Apabila tidak bisa diselesaikan, FIFA akan mengambil tindak lanjut mengenai masalah ini. Pada tanggal 20 Mei 2015, Kemenpora menginformasikan FIFA bahwa keputusan itu tidak dapat diganggu gugat dan mencoba untuk menemui FIFA serta meminta agenda untuk rapat dengan FIFA pada saat Kongres FIFA berlangsung. Pada 22 Mei 2015, FIFA mengingatkan Kemenpora tentang surat mereka tertanggal 18 Februari 2015, 4 Mei 2015, dan tenggat waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut serta memberitahukan bahwa tidak bisa bertemu FIFA pada saat Kongres FIFA berlangsung walaupun hanya beberapa saat. PSSI menginformasikan FIFA dengan laporan final tertanggal 29 Mei 2015 yang mengonfirmasi bahwa pihak Kemenpora dan Pemerintah Indonesia tidak akan mengubah keputusan mereka.

Sesuai dengan koresponden FIFA tanggal 4 Mei 2015, permasalahan yang akan dibahas oleh Komite Eksekutif FIFA dan telah dibahas pada rapat tanggal 30 Mei 2015, Komite Eksekutif FIFA memutuskan Kemenpora RI dan BOPI telah mengintervensi kepengurusan PSSI dan membawa PSSI melanggar Statuta FIFA Pasal 13 dan 17.

Dengan segala hormat, kami menyampaikan bahwa Komite Eksekutif FIFA telah memutuskan, sesuai dengan Statuta FIFA Pasal 14 ayat 1, bahwa PSSI telah disanksi dengan efek yang sesegera mungkin dan berlaku sampai PSSI dapat memenuhi Statuta FIFA Pasal 13 dan 17. Secara khusus, hukuman untuk PSSI baru bisa dicabut bila:

- Komite Eksekutif PSSI terpilih dapat menjalankan kepengurusannya secara independen tanpa intervensi dari pihak ketiga mana pun, termasuk Kemenpora dan BOPI;

- Tanggung jawab terhadap tim nasional Indonesia diserahkan kepada PSSI;

- Tanggung jawab terhadap kompetisi nasional diserahkan kepada PSSI, dan

- Klub yang sudah lolos verifikasi PSSI dan sesuai dengan regulasi PSSI operator liga yang ditunjuk, dan licensing dapat mengikuti kompetisi yang diadakan PSSI.

Pada saat sanksi berlangsung, PSSI kehilangan hak keanggotaan mereka (Statuta FIFA Pasal 12 ayat 1) dan seluruh tim di Indonesia (klub dan tim nasional) dilarang mengikuti kompetisi internasional yang diadakan FIFA dan AFC (Stauta FIFA Pasal 14 ayat 3). Sanksi FIFA juga melarang anggota dan ofisial menerima keuntungan dari FIFA dan AFC seperti program pengembangan, kursus, atau pelatihan saat sanksi berlangsung. Pada akhirnya, Komite Eksekutif FIFA mencatat bahwa tim nasional sepak bola Indonesia sedang mengikuti SEA Games 2015 di Singapura. Dengan ini juga kami putuskan bahwa timnas Indonesia dapat melanjutkan partisipasi mereka di SEA Games 2015 di Singapura sampai event tersebut selesai.

Kami berterima kasih dengan usaha Anda dan memohon agar surat ini disebarkan kepada pihak terkait. Kami juga berharap agar sanksi PSSI dari Kemenpora dapat diselesaikan secepat mungkin.

Hormat kami,
FIFA


Sekretaris Jenderal FIFA
Jerome Valcke

Tembusan : AFC

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Burundi, Strategi Bertahan Bunglon ala Shin Tae-yong

Indonesia Vs Burundi, Strategi Bertahan Bunglon ala Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Maroko Vs Brasil: Singa Atlas Bersujud dan Mencetak Sejarah

Maroko Vs Brasil: Singa Atlas Bersujud dan Mencetak Sejarah

Internasional
Jadwal Race MotoGP Portugal 2023: Marquez Pole Position, Bagnaia Percaya Diri

Jadwal Race MotoGP Portugal 2023: Marquez Pole Position, Bagnaia Percaya Diri

Motogp
Hasil Maroko Vs Brasil: Laga Persahabatan tapi Panas, Ribut Jelang Jeda, Casemiro dkk Kalah 1-2

Hasil Maroko Vs Brasil: Laga Persahabatan tapi Panas, Ribut Jelang Jeda, Casemiro dkk Kalah 1-2

Sports
ONE Fight Night 8: Superlek Pertahankan Gelar, Allycia Rodrigues Juara Sejati

ONE Fight Night 8: Superlek Pertahankan Gelar, Allycia Rodrigues Juara Sejati

Sports
Klasemen MotoGP Usai Sprint Race GP Portugal: Bagnaia Teratas, Marquez 3 Besar

Klasemen MotoGP Usai Sprint Race GP Portugal: Bagnaia Teratas, Marquez 3 Besar

Sports
Lionel Messi Diabadikan Menjadi Nama Sentra Latihan Timnas Argentina

Lionel Messi Diabadikan Menjadi Nama Sentra Latihan Timnas Argentina

Internasional
Hasil Kualifikasi Euro 2024: Awal Sempurna Spanyol, Peringkat 3 Piala Dunia 2022 Tertahan

Hasil Kualifikasi Euro 2024: Awal Sempurna Spanyol, Peringkat 3 Piala Dunia 2022 Tertahan

Sports
Timnas Indonesia Vs Burundi: Permintaan Khusus Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Burundi: Permintaan Khusus Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Indonesia Vs Burundi, Penampilan Apik Pemain Naturalisasi adalah Pelecut

Indonesia Vs Burundi, Penampilan Apik Pemain Naturalisasi adalah Pelecut

Liga Indonesia
Hasil Jerman Vs Peru 2-0: Fullkrug Dwigol, Havertz Gagal Penalti, Der Panzer Berjaya

Hasil Jerman Vs Peru 2-0: Fullkrug Dwigol, Havertz Gagal Penalti, Der Panzer Berjaya

Internasional
Hasil Spanyol Vs Norwegia 3-0: Kemenangan Meyakinkan Tandai Era Baru La Roja

Hasil Spanyol Vs Norwegia 3-0: Kemenangan Meyakinkan Tandai Era Baru La Roja

Sports
Indonesia Vs Burundi: Salam Tiga Gol dari Shin Tae-yong

Indonesia Vs Burundi: Salam Tiga Gol dari Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Hasil Swiss Open 2023: Viktor Axelsen Kalah di Semifinal, Tren Buruk Belum Berlalu

Hasil Swiss Open 2023: Viktor Axelsen Kalah di Semifinal, Tren Buruk Belum Berlalu

Sports
Indonesia Vs Burundi: Elkan Baggott Belum Sempurna, Trio Bek Tengah Bisa Berubah

Indonesia Vs Burundi: Elkan Baggott Belum Sempurna, Trio Bek Tengah Bisa Berubah

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+