Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/05/2015, 20:06 WIB
|
EditorAloysius Gonsaga AE
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui berbeda pendapat dengan Presiden Joko Widodo terkait pembekuan PSSI. Tapi Kalla menegaskan pada dasarnya ia dan Jokowi sama-sama menginginkan perbaikan pada persepakbolaan Indonesia.

"Saya memang menyetujui itu (dicabutnya pembekuan PSSI). Tapi dari pertimbangan menterinya dan tentu presiden punya pertimbangan lain," kata Kalla, di kediamannya, di Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015) malam.

Kalla menuturkan, perbedaan pandangan antara dirinya dengan Presiden Jokowi terkait pembekuan PSSI tidak perlu dijadikan polemik. Selain sama-sama ingin perbaikan persepakbolaan nasional, Kalla juga menganggap masalah PSSI merupakan masalah di luar pemerintahan.

"Persamaanya kita semua ingin maju," ujarnya.

Terkait dengan jatuhnya sanksi FIFA untuk PSSI, Kalla enggan berkomentar banyak. Ia memilih menunggu perkembangan setelah PSSI menerima sanksi tersebut.

"Kita lihat perkembangan ya, jalani saja," ungkapnya.

Presiden Jokowi mendukung pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sedangkan Kalla meminta Kemenpora mencabut pembekuan tersebut.

Sementara itu, FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia. Putusan tersebut diambil FIFA setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015).

"Sanksi bagi PSSI langsung berlaku dan untuk waktu yang tidak ditentukan sampai PSSI bisa mematuhi peraturan Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Jerome Valcke.

Dalam surat itu, FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa ikut campur pihak ketiga. Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI.

"Selama disanksi, PSSI kehilangan hak keanggotaan (c.f Pasal 12 ayat 1 Statuta FIFA) dan seluruh wakil asal Indonesia (timnas maupun klub) dilarang melakukan hubungan internasional, termasuk terlibat di kompetisi FIFA dan AFC (c.f khususnya Pasal 14 ayat 3 dari Statuta FIFA)," ujar FIFA.

"Sanksi kepada PSSI juga membuat setiap anggota dan ofisial mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan apapun dari program pengembangan FIFA dan AFC, kursus, atau latihan selama dijatuhi sanksi," lanjut pernyataan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jalan Penuh Drama Persebaya untuk Akhiri Puasa Kemenangan

Jalan Penuh Drama Persebaya untuk Akhiri Puasa Kemenangan

Liga Indonesia
Spanyol Vs Norwegia, Luis de la Fuente Puji Joselu Sang Bomber Baru

Spanyol Vs Norwegia, Luis de la Fuente Puji Joselu Sang Bomber Baru

Internasional
Drawing Piala Dunia U20 2023 Batal: Bukan Masalah Sederhana, Mari Duduk Bersama Samakan Persepsi

Drawing Piala Dunia U20 2023 Batal: Bukan Masalah Sederhana, Mari Duduk Bersama Samakan Persepsi

Sports
Cerita Kemunculan Spesial Presiden Persik Gading Marten di Stadion Brawijaya

Cerita Kemunculan Spesial Presiden Persik Gading Marten di Stadion Brawijaya

Liga Indonesia
Indonesia Vs Burundi: Garuda Dipuja, Berjaya di Lapangan Licin

Indonesia Vs Burundi: Garuda Dipuja, Berjaya di Lapangan Licin

Liga Indonesia
Indonesia Vs Burundi, Strategi Bertahan Bunglon ala Shin Tae-yong

Indonesia Vs Burundi, Strategi Bertahan Bunglon ala Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Maroko Vs Brasil: Singa Atlas Bersujud dan Mencetak Sejarah

Maroko Vs Brasil: Singa Atlas Bersujud dan Mencetak Sejarah

Internasional
Jadwal Race MotoGP Portugal 2023: Marquez Pole Position, Bagnaia Percaya Diri

Jadwal Race MotoGP Portugal 2023: Marquez Pole Position, Bagnaia Percaya Diri

Motogp
Hasil Maroko Vs Brasil: Laga Persahabatan tapi Panas, Ribut Jelang Jeda, Casemiro dkk Kalah 1-2

Hasil Maroko Vs Brasil: Laga Persahabatan tapi Panas, Ribut Jelang Jeda, Casemiro dkk Kalah 1-2

Sports
ONE Fight Night 8: Superlek Pertahankan Gelar, Allycia Rodrigues Juara Sejati

ONE Fight Night 8: Superlek Pertahankan Gelar, Allycia Rodrigues Juara Sejati

Sports
Klasemen MotoGP Usai Sprint Race GP Portugal: Bagnaia Teratas, Marquez 3 Besar

Klasemen MotoGP Usai Sprint Race GP Portugal: Bagnaia Teratas, Marquez 3 Besar

Sports
Lionel Messi Diabadikan Menjadi Nama Sentra Latihan Timnas Argentina

Lionel Messi Diabadikan Menjadi Nama Sentra Latihan Timnas Argentina

Internasional
Hasil Kualifikasi Euro 2024: Awal Sempurna Spanyol, Peringkat 3 Piala Dunia 2022 Tertahan

Hasil Kualifikasi Euro 2024: Awal Sempurna Spanyol, Peringkat 3 Piala Dunia 2022 Tertahan

Sports
Timnas Indonesia Vs Burundi: Permintaan Khusus Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Burundi: Permintaan Khusus Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Indonesia Vs Burundi, Penampilan Apik Pemain Naturalisasi adalah Pelecut

Indonesia Vs Burundi, Penampilan Apik Pemain Naturalisasi adalah Pelecut

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+