Inilah duel dua tim yang tampil luar biasa untuk keluar dari zona merah. Leicester City dan Sunderland menunjukkan performa apik dalam beberapa pekan terakhir.
Manajer Leicester, Nigel Pearson, pernah mengatakan timnya butuh dua kemenangan dari tiga laga pamungkas untuk memastikan tetap bermain di Premier League musim depan. Satu kemenangan sudah diraih saat mengalahkan Southampton pekan lalu. Itu merupakan kemenangan ke-6 dari 7 laga terakhir The Foxes.
Sejak kalah dari Tottenham Hotspur ahir Maret lalu, pasukannya Nigel Pearson ini selalu gaspol, bahkan saat kalah dari Chelsea sekalipun. Tiga bek sejajak di belakang konsisiten. Mattthew James dan Esteban Cambiasson sebagai jangkar sangat kreatif. Permainan sayap Andy King bergantian dengan Ryad Mahrez serta Jefferey Schlupp begitu cepat. Serta, JamieVardy serta Leonardo Ulloa di depan efektif.
Tiga poin tambahan akan diincar pada laga melawan Sunderland dan Queens Park Rangers. Namun, ada ujar-ujar menyebutkan pantang mengendurkan gas ketika jarak perjalanan masih jauh. Karena itu, Leicester pasti akan berharap lebih cepat mengamankan tiket daripada harus menunggu hingga laga pamungkas.
Menariknya, Sunderland juga luar biasa dalam dua minggu terakhir. Masuk zona degradasi pada pekan ke-34, The Black Cats bangkit. Jordi Gomez membukukan dua gol dan dua asisst untuk mengantarkan timnya menggapai poin penuh saat menjamu Southampton dan melawat ke Everton.
Kebangkitan Sunderland tidak bisa dipandang sebelah mata. Kenekatan Dick Advocaat yang memainkan tiga striker sekaligus minggu lalu membuahkan hasil. Namun, pertahanan Everton musim ini memang tidak sedisiplin lini belakang dan duet jangkar Leicester akhir akhir ini. Lini belakang Sunderland juga masih rentan.
Melihat semua faktor kekinian kedua tim dan juga kepentingan masing masing, saya tidak berpikir bahwa laga kali ini akan berakhir tanpa gol. Namun, tetap tanpa pemenang.
SUNDERLAND 50 – 50 LEICESTER CITY
MANCHESTER UNITED v ARSENAL
Arsenal bisa mengakhiri laga ini dengan dua kemungkinan: mengamankan posisi kedua di belakang Chelsea atau justru terancam gagal mendapatkan tiket langsung ke fase grup Liga Champions karena disalip Manchester United.
Kekalahan Arsenal dari Swansea pekan lalu membuat semua peluang kini 50 – 50. Di satu sisi Arsenal tetap diuntungkan dengan masih memiliki satu laga sisa. Namun jika MU mampu menuntaskan kemenangan atas seterunya ini di Old Trafford, situasi akan berubah. Arsenal pasti akan penuh tekanan menghadapi Sunderland pada laga tunda. Ingat, Sunderland juga butuh kemenangan untuk mengamankan diri dari degradasi.
Kekalahan dari Swansea menggambarkan kekurangkonsentrasian pasukan The Gunners menjelang akhir musim. Barisan belakang kembali rentan saat terus menerus menerapkan ball possesion untuk membantu lini tengah dan depan. Artinya, jika menghadapi lawan yang lebh disiplin di belakang, keunggulan ball possiseion Arsenal seperti tidak ada artinya.
Sekarang persoalannya, apakah Louis van Gaal akan mengalah pada strateginya sendiri? Kekalahan melawan Arsenal di Old Trafford musim ini pada perempat final Piala FA menggambarkan anti strategi Wenger lebih bekerja karena keras kepalanya sang meneer menerapkan pola menyerang.
Meski MU lebih sering menang atas Arsenal di Old Trafford, hasil pada laga akhir pekan ini bisa saja berbeda. Diperkirakan laga nanti akan berakhir imbang halnya musim 2008-09, saat terakhir kali The Gunners mampu menahan Red Devils di Old Trafford.
MANCHESTER UNITED 50 – 50 ARSENAL