PSSI menghentikan seluruh kompetisi di Indonesia setelah menggelar rapat Komite Eksekutif, Sabtu (2/5/2015). Kompetisi dihentikan karena kondisi force majeure setelah PSSI menilai programnya tidak didukung oleh pemerintah.
"Realistis saja, kami tidak ada pemasukan karena tidak ada pertandingan. Terus bagaimana kami bisa menggaji pemain? Uang dari mana? Ya terpaksa Persis Solo kami bubarkan," ujar Paulus Haryoto, CEO PT Persis Solo Saestu.
Pemain sayap Persis Solo, Andrid Wibowo, saat dimintai konfirmasi soal pembubaran Persis Solo, mengaku pasrah dengan keputusan pihak manajemen. Menurut Andrid, dirinya hanya bisa pasrah menerima 50 persen gaji pada bulan ini.
"Nanti kurangnya akan dibayar jika ada kegiatan turnamen. Sekarang aku hanya fokus latihan sendiri saja dengan pemain-pemain lainnya agar kondisi fisik kami bisa tetap prima," kata Andrid.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.