Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi Masih Berat Hati Jual Milan

Kompas.com - 10/05/2015, 13:49 WIB

MILAN, KOMPAS.com - Silvio Berlusconi mengaku masih berat hati untuk melepaskan sebagian sahamnya di AC Milan kepada orang lain. Sebab, sang presiden khawatir klub yang dikelolanya sepenuh hati sejak 1986 diperlakukan tak sama oleh pemilik baru. 

“Menjual klub ini berarti menjual sebagian hati dan juga masa kecil saya. Sebab, saat kecil, ayah sering mengajak untuk nonton langsung di stadion,” ujar Berlusconi. 

“Saya hanya ingin mencari investor baru yang siap menginjeksi modal ke Milan. Saya peduli karena tak ingin menjual klub ini ke seseorang yang sekadar mencari popularitas,” lanjut mantan Perdana Menteri Italia itu. 

Pernyataan itu seolah menjelaskan rumor pertemuan Berlusconi dengan pengusaha China, Richard Lee. Padahal, pada awal Mei lalu, dia sudah sepakat untuk menjual sebagian sahamnya kepada pengusaha Thailand, Bee Taechaubol. 

Berlusconi berkilah bahwa yang terjadi pekan lalu barulah kesepakatan awal dan masih ada negosiasi lanjutan. “Jika negosiasi itu berjalan tak sesuai harapan, saya akan meneruskan proyek serba-Italia di Milan,” tutur Berlusconi. 

“Saya ingin Milan diisi banyak pemain asli Italia, ketika klub-klub lain berisikan pemain asing. Proyek saya itu didasarkan atas keprihatinan saya melihat final Coppa Italia tahun lalu. Ketika itu, hanya sedikit pemain asli Italia yang tampil sebagai pemain inti. Wajar apabila kemudian pelatih nasional memanggil sejumlah pemain keturunan,” ulas dia merujuk partai antara Napoli dan Fiorentina. 

Proyek serba-Italia ala Berlusconi itu sebenarnya sudah bisa dilihat di skuad Milan musim ini. Bersama Juventus, Milan adalah tim besar yang memiliki pemain asing terminim, 12 stranieri. Jumlah itu jauh lebih kecil apabila dibandingkan AS Roma (22), Inter Milan (23), apalagi Napoli (24). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com