Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: Geliat Para Rubah

Kompas.com - 09/05/2015, 08:04 WIB

KOMPAS.com - Asa adalah bagian dari perjuangan. Lihat bagaimana pekan lalu pesta AFC Bournemouth saat memastikan diri lolos ke Barclays Premier League musim 2015-2016 dengan menjadi juara Championship. Tampil di Premier League adalah harapan untuk berbenah bagi klub yang menjamu lawan-lawannya di Dean Court ini yang didukung fulus sebesar 165 juta pounsterling sebagai hak memasuki dunia baru mereka.

AFC Bournemouth adalah klub ke 47 yang akan berlaga di strata tertinggi sepak bola Inggris. Keberhasilan ini merupakan bayaran perjuangan pebisnis asal Rusia, Maxim Victoriich Denim, yang empat tahun lalu membeli The Cherries dari Eddie Mitchell dengan harga hanya 850 ribu poundsterling atau sekitar Rp 17 miliar.

Mulai pekan lalu sampai akhir musim depan, perjuangan Boscombe – julukan lain AFC Bournemouth – adalah bagaimana bertahan di premier league untuk tetap mendapatkan fulus besar yang bisa membuat neraca keuangan klub seimbang. Jinx bahwa juara Championship hanya sekedar mampir semusim di Premier League harus berusaha diatasi oleh anak asuhan Eddie Howe nanti.

Sebagaimana juga juara Championship musim 2013/14, Leicester City yang kini tengah berjuang bertahan di premier league lewat serentetan keajaiban yang mereka lakukan di penghujung kompetisi. The Foxes atau para rubah sebenarnya memulai langkah mereka diawal musim di premier league setelah 10 tahun dengan luar biasa. Hingga minggu ke lima mereka tidak terkalahkan dikandang. Di King Power Stadium, mereka menahan imbang Everton dan Arsenal serta coming from behind untuk mengalahkan Manchester United yang tengah berbenah saat itu. Satu satunya tm musim ini yang bisa menelorkan 5 gol ke gawang David De Gea.

Tapi usai pekan ke lima itu kinerja anak asuhan Nigel Pearson menghunjam drastis. Leonardo Ulloa ujung tombak asal Argentina yang memang belum mempunyai pengalaman bermain di Premir Lague, berhenti mencetak gol, barisan belakang yang diprakarsai oleh West Morgan dkk berantakan, membuat 15 laga berikutnya, The Blue Army hanya mengantongi 3 poin dari tiga hasil imbang saat menjamu Burnley dan Sunderland serta tandang ke Anfield yang untuk ukuran Leicester seperti sebuah kebangkitan.

Ya kebangkitan yang kalau mengilas balik sebenarnya sudah terlihat ketika 9 laga berikutnya, kerja keras Jamie Vardy, David Nugent, Esteban Cambiasso dan Leonardo Ulloa menghasilkan 1 kali kemenangan, 2 kali hasil imbang tapi masih diikuti dengan enam kekalahan. Kekalahan 3-4 dari Tottenham Hotspur di White Hart Lane, dengan permainan yang luar biasa sebenarnya adala indikasi bahwa para rubah ini tengah berontak untuk keluar dari posisi juru kunci klasemen dimana pada akhir Maret itu mereka baru mengantongi poin 19.

April dan Mei adalah bukti kebangkitan The Foxes yang sampai di social media diberi wacana sebagai The Great Escape, mengacu pada sebuah film keluaran Hollywood tentang bagaimana hebatnya kebersamaan untuk keluar dari ketidakberdayaan. Lima kemenangan dalam enam laga terakhir membuat Leicester City punya peluang bertahan di Premier League msuim depan. Raupan 34 poin sekarang membuat mereka keluar dari zona degradasi, berada di urutan ke 17 untuk bersaing dengan Aston Villa, Newcastle United, Hull City dan Sunderland menghindari satu tempat sisa ke Championshio menemani QPR dan Burnley, dua tim yang tampaknya sulit menghindari terjun bebas ke strata kedua sepakbla Inggris itu.

Usai kalah dari Chelsea pertengahan minggu lalu, banyak yang mengatakan bahwa geliat para rubah akan terhenti. Tapi terbukti bahwa kekalahan the City hanya karena hebatnya strategi babak kedua Mourinho dan bukan karena permainan buruk Wes Morgan dkk. Tiga hari kemudian, giliran Newcastle United yang sedang sulit mengatasi kekalahan, dibekap tiga gol tanpa balas. Minggu ini satu tim yang juga tengan menurun permainannya – terutama saat tandang – datang ke King Power Stadium dalam laga penuh kepentingan bagi kedua tim.

Leicester harus kembali meraih hasil sempurna untuk mendapatkan minimal 4 poin lagi – zona poin aman – untuk bertahan di Premier League. Southampton juga harus meraih poin penuh guna mengejar ketertingalan dari Tottenham Hotspur dan Liverpool untuk dua tempat langsung ke Liga Eropa. Juga menghindari kejaran Swansea City yang kini hanya berjarak 4 poin, guna satu tempat cadangan ke Liga Eropa, jika sampai Aston Villa di penghujung Mei nanti gagal menjadi juara Piala FA.

Mengacu pada faktor kekinian, jelas tuan rumah punya peluang. 5 kemenangan dalam 6 laga terakhir. 3 kemenangan, 1 kali hasil imabang dalam 5 laga terakhir di King Power Stadium adalah gambaran kinerja luar biasa Jamie Vardy dkk sebagai sebuah kesatuan. Akhir Februari seperti sudah lama sekali ketika terakhir kali The Blue Army takluk saat menjamu lawan. Sebaliknya, kinerja anak asuhan Ronald Koeman akhir akhir ini jelas mengkhawatirkan. Digadang gadang sebagai kandidat masuk zona Liga Champion, kini bahkan untuk bertahan di zona Liga Eropa-pun menjadi pertanyaan.

Lima laga tandang terakhir, Jose Fonte dkk hanya meraih 1 poin, imbang melawan Chelsea di Stamford Bridge dengan strategi tutup pintu saat itu. Menghadapi lawan yang kualitasnya lebih dibawah mereka saat dijamu lawan sering menjdai dilema bagi Ronald Koeman. Bermain terbuka untuk menghasilkan gol atau bertahan yang menjadi ciri khas permainan timnya hampir sepanjang musim. Jadilah ketidakpastian ini membawa hasil buruk berupa kekalahan di The Hawthorn, Goodison Park, Brittania bahkan Stadium of Light dimana pemiliknya tengah berjuang keluar dari zona degradasi.

Geliat Sunderland minggu lalu saat menjamu Southampton seperti mengejawantahkan hasil kemenangan The Sotton atas Black Cats di St Mary dengan 8 gol tanpa balas bulan Oktober tahun lalu. Jadi, dengan hasil buruk demi hasil buruk didapat oleh Morgan Schneiderlin dkk, hasil kemenagan mereka saat enjamu Leicester City awal November lalu juga tidak bisa jadi patokan. Saat itupun dibutuhkan dua gol Shane Long yang masuk dibabak kedua untuk memecah kebuntuan. Pertahanan rapat lawan yang punya kepentingan besar selalu menjadi kendala bagi Sotton akhir akhir ini. Dikombinasikan dengan sejak kehilangan Fraser Foster dibawah mistar, gawang Southampton selalu rentan. Kelvin Davis yang diawal tugasnya menggantikan Poster sempat clean-sheet, kini sering menjadi titik lemah lubang yang coba ditutup oleh Jose Fonte dan Maya Yoshida.

Ditambah cederanya Victor Wanyama, yang membuat Toby Aiderwereld di plot sebagai jangkar yang artinya mengurangi kemampuan clearance mantan pemain Atletico Madrid ini di posisi duet bek sejajar The Sotton. Lubang yang bisa dimanfaatkan oleh gebrakan lini tengah dan depan tuan rumah yang tengah mumpuni. Juga kemampuan Leicester memanfaatkan situasi set-pieces akhir akhir ini. Membuat peuang mereka kembali meraih tiga poin terbuka dalam laga yang akan jadi menu siaran langsung beINSports 1, Sabtu, 9 Mei 2015 mulai pkl. 20:30 WIB. LEICESTER CITY 55 – 45 SOUTHAMPTON

CRYSTAL PALACE Vs MANCHESTER UNITED
The Red Devils Red Alert !!! Target lolos ke Liga Champion musim depan bisa berantakan jika kinerja Wayne Rooney dkk tidak cepat dibenahi. Enam kemenagan beruntun, termasuk menghancurkan Manchester City seperti sudah berabad abad yang lalu, dengan tiga kekalahan di tiga laga terakhir tanpa mencetak gol. Dijebak oleh strategi “boring” ala Mourinho diStamford Bridge, bisa dianggap sebagai kekalahan wajar. Tapi digunduli oleh tuan rumah Everton dan ketidak mampuan menjebol gawang Boaz Myhill pada saat menjamu WBA adalah hal yang harus ditindaki dengan cepat.

Dilema memang. Dengan masih cederanya Michael Carrick otomatis posisi jangkar harus diisi oleh Daley Blind atau Ander Herrera. Blind gagal memainkan peran tersebut saat dibantai Everton di Goodison Park. Menghadapi ultra defensif WBA di Old Traffrd minggu lalu peran tersebut diisi oleh Herrera. Tidak terlalu buruk memang. Tapi kendala United adalah ketidakmampuan mereka menjebol gawang lawan. Wayne Rooney mengisi posisi Herrera sebagi gelandang serang. Dan tempat striker tunggal diisi oleh Robn van Persie yang jelas belum mencapai match fitness yang diharapkan usai cedera. Bahkan tendangan penaltipun gagal dilesakkan oleh pemain yang sudah menciptakan 10 gol bagi United musim ini. Order of penalty kick juga harus disikapi oleh para pemain United, sehingga walaupun van Persie adalah penendang utama, striker timnas Orange ini juga harus mawas diri untuk menyerahkan kepada pemain lalin yang dianggap lebih siap jika penalti kembali didapat oleh United.

Lawan yang mereka hadapi minggu ini adalah tuan rumah Crystal Palace. Jika laga ini terjadi bulan lalu, bisa merupakan laga yang sulit bagi Manchester United, tandang ke Selhurst Park dimana tuan rumah sejak ditangani oleh Alan Pardew dan kembalinya Glenn Murray dari pinjaman ke Reading FC sangat luar biasa. Tapi begitu zona poin aman sudah didapat, The Eagles seperti bermain seadanya. Tiga kekalahan beruntun mereka derita tanpa mencetak satu golpun.

Jadi dengan statistik Crystal Palace persis sama dengan United, terlepas seburuk apapun penampilan The Red Devils, ini adalah laga yang bisa dimanfaatkan oleh anak asuhan Louis van Gaal untuk kepentingan mereka menjauh dari Liverpool dan Tottenham Hotspur. Dengan The Reds tandang ke Stamford Bridge, dimana Celsea sudah tidak punya kepentingan kecuali menghibur pendukungnya – yang biasanya jarang dilakukan oleh The Blues dibawah Mou – dan Tottenham Hotspur tandang ke Stoke City yang juga sudah aman, kemenangan adalah harga mati bagi Manchester United.

United dibawah van Gaal pernah membuktikan mereka bisa bangkit usai dikalahkan oleh Southampton di Old Trafford awal Januari. Dan bayangan laga yang sarat kepentingan minggu depan saat menjamu Arsenal ada didepan mata, tandang ke Selhurst Park inilah yang harus dimanfaatkan oleh The Red Devils dalam laga yang akan disiarkan oleh beINSports 1 ini, Sabtu, 9 Mei 2015 mulai pkl. 2300 WIB, jika tidak ingin bahaya lampu merah kembali menerjang. CRYSTAL PALACE 45 – 55 MANCHESTER UNITED

CHELSEA Vs LIVERPOOL
The Blues sudah meraih gelar juara minggu lalu usai gol penalti Eden Hazard menuntaskan perlawan Crystal Palace di Selhurst Park. Hari Minggu ini, 10 Mei 2015 dalam laga yang akan ditayangkan langsung oleh beINSports 1 mulai pukul 23:00 WIB, sang juara 4 kali BPL ini akan menjamu tim yang masih membutuhkan kemenangan demi kemenangan di 3 sisa laga mereka untuk setidaknya mengejar asa zona Liga Champion atau sekedar menjaga asa zona Liga Eropa mereka.

Ya, Liverpool yang dalam tiga laga terakhir mendapatkan 4 poin untuk mencoba peluang mereka mengejar Manchester United yang dalam tiga laga terakhir justru nirpoin. Usai 13 laga tanpa terkalahkan, anak asuhan Brendan Rodgers seperti dihempaskan kembali kebumi dengan kekalahan melawan Manchester United dan Arsenal di premier league serta tersingkir ditangan Aston Villa di semifinal piala FA. Bermacam kecaman datang pada strategi tiga bek milik Brendan Rodgers yang tadinya sangat dipuji. Inilah fakta sepakbola yang terkadang tidak fair bagi seorang pelatih. Sukses hanya dilihat sampai mana titik sukses itu berakhir. Hasil buruk akan membuat kiat sukses itu dipertanyakan.

Kini pertanyaan nyinyir datang pada kenyataan bahwa Rodgers adalah pelatih The Reds pertama yang gagal memberikan trophy bagi Anfield dalam tiga musim masa kepelatihannya. Sukses nyaris juara musim lalu, sukses meloncat dari papan tengah ke urutan lima musim ini juga seperti kurangbagi manajemen dan para pendukung. Tapi itulah kehidupan di sebuah klub besar dengan segala macam tuntutannya. Itulah yang harus dibuktikan oleh Steven Gerrard dkk menghadapi sang juara.

Terlihat mudah spertinya karena The Blues sudah jadi juara. Tapi motivasi saya pikir masih ada pada Mourinho untuk membantah anggapan bahwa timnya sangat tidak menghibur. Apalagi rekor baik Mou bersama Chelsea di Premer League saat menjamu lawan dimana hanya kalah satu kali – musim lalu menghadapi Sunderland – pasti akan coba dipertahankan. Ditilik dari sini laga pasti akan menarik. Usaha serangan free flowing football oleh Liverpool yang sering macet dalam hal mencetak gol karena tidak adanya striker murni mumpuni musim ini berduel dengan permainan coba mengibur ala Chelsea.

Atau sisi menghibur Chelsea dengan open paly ini juga yang bisa jadi solusi bagi Liverpool untuk bisa kembali mecetak gol dikandang lawan lewat Jordan Henderson, Phillippe Coutinho atau Raheem Sterling. Yang artinya tiga poin penting. Untuk mencoba asa bersaing dengan Manchester United memperebutkan zona play-off Liga Champions di dua sisa laga kompetisi berikutnya. CHELSEA 45 – 55 LIVERPOOL

Prediksi laga lain
EVERTON 55 – 45 SUNDERLAND
ASTON VILLA 60 – 40 WEST HAM UNITED
HULL CITY 55 – 45 BURNLEY
NEWCASTLE UNITED 50 – 50 WBA
STOKE CITY 45 – 55 TOTTENHAM HOTSPUR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com