JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mempertanyakan alasan force majeure yang digunakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghentikan kompetisi.
Seperti diputuskan oleh rapat Komite Eksekutif (Exco), Sabtu (2/5/2015), PSSI menstop kompetisi sepak bola di seluruh Indonesia. PSSI menyebut force majeure karena tidak mendapat pelayanan dari pemerintah, dalam hal ini izin untuk menggulirkan liga.
"Memangnya di sini Nepal? Ada gempa, bencana, dan segala macam. Force majeure itu sesuatu yang tidak mungkin ditangani oleh manusia," ungkap Imam di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senin (4/5/2015).
Saat mendengar kabar terkait keputusan PSSI tersebut, Imam mengaku kaget. Pasalnya, ia tak mendengar wacana tersebut dalam pertemuan dengan PT Liga Indonesia dan 18 klub Indonesia Super League (ISL) pada Senin (27/4/2015).
"Ini tidak kami inginkan. Kami meminta kepada PT Liga untuk segera melangsungkan kompetisi. Tak boleh lagi ditunda. Saya tahu persis harapan para pemain, sponsor, dan seluruh pencinta sepak bola Indonesia," kata Menpora.
Imam pun optimistis PT Liga bersedia melanjutkan kompetisi sesuai rencana awal pada 9 Mei 2015. Nantinya, PT Liga selaku operator kompetisi bakal berada di bawah naungan tim transisi bentukan Menpora.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.