Oleh: Gita Suwondo
Gita Suwondo adalah beIN SPORTS Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORTS 1
Arsenal boleh memegang rekor menang delapan kali berturut turut dan sembilan kali kemenangan beruntun, saat menjamu lawan-lawannya musim ini, tapi bicara konsistensi, The Blues adalah rajanya. Usai dikalahkan Tottenham Hotspur dengan skor telak 3-5 di White Hart Lane di hari pertama tahun kambing ini, Mou memotivasi anak asuhannya dalam usaha meraih gelar BPL ketiganya bersama Chelsea lewat 10 kemenangan dan 4 kali hasil imbang di Barclays Premier League dan merebut Capital One Cup di awal Maret.
Mayoritas kemenangan lewat margin minimal yang menggambarkan efektivitas permainan Chelsea. Tiga poin lebih penting ketimbang menghibur. Di beberapa laga bahkan kesan membawa laga pada kejenuhan terlihat, seperti saat mengalahkan Manchester United di Stamford Bridge dan menahan imbang Arsenal di The Emirates. Tapi kilah Mou jelas.
"Membosankan adalah ketika anda 10 tahun tidak mendapatkan gelar," ujarnya, untuk membalas sindiran Arsene Wenger yang mengkritik permainan bertahan Chelsea dan frustrasi karena sang manajer Arsenal ini kembali gagal untuk ke-13 kalinya mempecundangi Chelsea di bawah Jose Mourinho.
Menghindari kekalahan, dan meraih kemenangn tipis adalah gambaran permainan Chelsea hampir sepanjang musim. Hanya jika memungkinkan dan tidak membahayakan pertahanan, mereka bermain terbuka untuk meraih kemenangan besar seperti yang terlihat ketika membantai tuan rumah Swansea City di Liberty Stadium dan saat menghentikan laju kemenangan Leicester City.
Hari Minggu ini, di Stamford Bridge, pesta diperkirakan akan dituntaskan oleh John Terry dkk. Gelar juara kelima Inggris atau gelar keempat Premier League menanti pendukung klub yang disinyalir paling objektif di antara pendukung-pendukung klub lainnya di seluruh dunia. Keobjektifan yang terkadang disindir oleh Mourinho, karena fans Chelsea sering terlihat mencemooh penampilan klubnya sendiri dalam kemenangan sekalipun. Cemoohan yang pasti akan terhenti jika The Blues menuntaskan perlawanan Crystal Palace besok.
Ya, Crystal Palace bisa dikatakan lawan yang relatif mudah bagi John Terry dkk. Walaupun Crystal Palace sering merepotkan klub-klub besar, termasuk Chelsea seperti yang mereka lakukan musim lalu, tapi motivasi jelas sudah menurun dari pasukannya Alan Pardew ini. Berada di papan tengah dengan poin yang tidak memungkinkan mereka terdegradasi dan juga tidak memungkinkan mereka masuk ke zona Liga Eropa, terlihat dalam dua penampilan terakhir Mile Jedinak dkk.
Usai menang empat kali berturut-turut yang membuat raupan poin The Eagles mencapai 42 dengan di antaranya mengalahkan Manchester City, performa Glenn Murray dan Yannick Bolasie di depan menurun saat menghadapi WBA dan Hull City. Di Selhurst Park, menjamu dua tim yang masih punya kepentingan menjauh dari zona degradasi, Palace kalah tanpa memasukkan satu golpun. Faktor kekinian yang membuat sulit membayangkan mereka membuat kejutan menahan imbang Chelsea di Stamford Bridge untuk mencegah The Blues merebut gelar di minggu ke-35 ini.
Chelsea 60 – 40 Crystal Palace
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan