Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: Konsistensi untuk Gelar

Kompas.com - 02/05/2015, 09:33 WIB

Oleh: Gita Suwondo
Gita Suwondo adalah beIN SPORTS Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORTS 1

BEIN SPORT Gita Suwondo
KOMPAS.com - Gol oportunis Didier Drogba, gol hasil set-piece sepak pojok yang membuat John Terry menyamai rekor David Unsworth sebagai pemain belakang yang paling banyak mencetak gol dengan 38 gol serta gol spektakuler Ramires ke gawang Kaspar Schmeichel di King Power Stadium pada Rabu (29/4/2015), tidak saja semakin mendekatkan Chelsea pada gelar BPL pertama mereka dalam lima tahun, tapi juga menggambarkan konsistensi permainan anak asuhan Jose Mourinho ini hampir sepanjang musim, terutama di tahun 2015.

Arsenal boleh memegang rekor menang delapan kali berturut turut dan sembilan kali kemenangan beruntun,  saat menjamu lawan-lawannya musim ini, tapi bicara konsistensi, The Blues adalah rajanya. Usai dikalahkan Tottenham Hotspur dengan skor telak 3-5 di White Hart Lane di hari pertama tahun kambing ini, Mou memotivasi anak asuhannya dalam usaha meraih gelar BPL ketiganya bersama Chelsea lewat 10 kemenangan dan 4 kali hasil imbang di Barclays Premier League dan merebut Capital One Cup di awal Maret.

Mayoritas kemenangan lewat margin minimal yang menggambarkan efektivitas permainan Chelsea. Tiga poin lebih penting ketimbang menghibur. Di beberapa laga bahkan kesan membawa laga pada kejenuhan terlihat, seperti saat mengalahkan Manchester United di Stamford  Bridge dan menahan imbang Arsenal di The Emirates. Tapi kilah Mou jelas.

"Membosankan adalah ketika anda 10 tahun tidak mendapatkan gelar," ujarnya, untuk membalas sindiran Arsene Wenger yang mengkritik permainan bertahan Chelsea dan frustrasi karena sang manajer Arsenal ini kembali gagal untuk ke-13 kalinya mempecundangi Chelsea di bawah Jose Mourinho.

Menghindari kekalahan, dan meraih kemenangn tipis adalah gambaran permainan Chelsea hampir sepanjang musim. Hanya jika memungkinkan dan tidak membahayakan pertahanan, mereka bermain terbuka untuk meraih kemenangan besar seperti yang terlihat ketika membantai tuan rumah Swansea City di Liberty Stadium dan saat menghentikan laju kemenangan Leicester City.

Hari Minggu ini, di Stamford Bridge, pesta diperkirakan akan dituntaskan oleh John Terry dkk. Gelar juara kelima Inggris atau gelar keempat Premier League menanti pendukung klub yang disinyalir paling objektif di antara pendukung-pendukung klub lainnya di seluruh dunia.  Keobjektifan yang terkadang disindir oleh Mourinho, karena fans Chelsea sering terlihat mencemooh penampilan klubnya sendiri dalam kemenangan sekalipun. Cemoohan yang pasti akan terhenti jika The Blues menuntaskan perlawanan Crystal Palace besok.

Ya, Crystal Palace bisa dikatakan lawan yang relatif mudah bagi John Terry dkk. Walaupun Crystal Palace sering merepotkan klub-klub besar, termasuk Chelsea seperti yang mereka lakukan musim lalu, tapi motivasi jelas sudah menurun dari pasukannya Alan Pardew ini. Berada di papan tengah dengan poin yang tidak memungkinkan mereka terdegradasi dan juga tidak memungkinkan mereka masuk ke zona Liga Eropa, terlihat dalam dua penampilan terakhir Mile Jedinak dkk.

Usai menang empat kali berturut-turut yang membuat raupan poin The Eagles mencapai 42 dengan di antaranya mengalahkan Manchester City, performa Glenn Murray dan Yannick Bolasie di depan menurun saat menghadapi WBA dan Hull City.  Di Selhurst Park, menjamu dua tim yang masih punya kepentingan menjauh dari zona degradasi, Palace kalah tanpa memasukkan satu golpun.  Faktor kekinian yang membuat sulit membayangkan mereka membuat kejutan menahan imbang Chelsea di Stamford Bridge untuk mencegah The Blues merebut gelar di minggu ke-35 ini.

Chelsea 60 – 40 Crystal Palace

TOTTENHAM HOTSPUR  v  MANCHESTER CITY

Ini akan merupakan laga yang akan sangat menentukan apakah Manchester City bisa bangkit untuk bersaing dengan Arsenal dan Manchester United memperebutkan posisi runner-up. Dan juga peluang Totenham Hotspur untuk menuntaskan satu tempat di zona Liga Eropa tanpa harus menunggu Arsenal menjadi juara Piala FA.

The Citizen memang menang atas Aston Villa minggu lalu. Tapi lewat permainan yang jauh dari mengesankan, terutama di lini terlemah mereka musim ini. Duet centre back dan juga duet dua jangkar yang kerap membuat blunder ketika dalam tekanan lawan, yang berujung pada dua gol dari set-pieces Aston Villa yang sempat membuat ketar ketir pendukung The Etihad.

Ditilik dari sudut manapun, kemenangan atas Villa dan juga atas West Ham seminggu sebelumnya, tidak terlihat istimewa, dengan pengecualian bagi penampilan Sergio Aguero, sebab merupakan kemenangan kandang, yang sudah mereka lakukan di empat laga sebelumnya berturut-turut saat menjamu lawan. Yang belum dapat dilakukan oleh anak asuhan Manuel Pellegrini ini adalah meraih poin saat tandang, sejak mereka mengalahkan Stoke City di Brittania pertengan Februari lalu. Berturut-turut City takluk di Anfield, Turf Moor, Selhurst Park dan Old Trafford.

Kini, pertanyaannya apakah mereka sanggup mengakhiri penampilan buruk di kandang lawan? Lawan yang mereka hadapi adalah tim dengan motivasi yang sama untuk meraih poin guna mempertahankan posisi mereka di zona Liga Eropa.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com