Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inzaghi di Akhir Era Berlusconi

Kompas.com - 23/04/2015, 09:02 WIB

Pada kurun waktu 1991-1996, Capello dengan gaya bermain pragmatis berhasil membawa AC Milan meraih empat gelar Serie A, satu Liga Champions dan satu Piala Super Eropa. Lain halnya dengan Ancelotti yang lebih mengutamakan permainan terbuka. Selama periode 2001-2009, ia sukses membawa tim menjuarai satu gelar Serie A, satu Coppa Italia, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Pada awal 2014, AC Milan memecat Allegri setelah serangkaian hasil buruk yang membuat mereka tertahan di papan tengah klasemen Serie A. Lalu mereka mengambil keputusan berani dengan menunjuk Seedorf sebagai suksesor. Padahal, kala itu Seedorf masih berstatus pemain klub asal Brasil, Botafogo. Untuk itu, Seedorf segera pensiun pada Selasa, 14 Januari 2014, dan terbang ke Milan dua hari berselang untuk menjadi pelatih baru.

Kenapa AC Milan harus menunjuk Seedorf, yang sama sekali tak punya pengalaman melatih sebelumnya untuk jadi nakhoda sebuah kapal besar yang nyaris karam? Ia memang bisa bicara enam bahasa, pernah bermain sepak bola di empat negara, dan jadi satu-satunya pemain yang pernah meraih gelar Liga Champion bersama tiga klub berbeda. Namun penunjukannya, tak pelak, adalah sebuah perjudian.

“Dia adalah pemimpin di dalam dan luar lapangan,” kata Berlusconi pada April 2011 saat Seedorf masih bermain untuk AC Milan.

“Cukup membicarakan masa lalu, sekarang kami sedang menatap masa depan,” kata Berlusconi pada Juni 2014 saat klub sedang berusaha memecat Seedorf sebagai pelatih.

Tak sampai enam bulan Seedorf bekerja sebagai pelatih AC Milan. Dalam kurun waktu itu, ia membawa tim meraih 11 kemenangan dari 19 laga Serie A, lebih baik dari Allegri yang sebelumnya hanya bisa menang lima kali dari 19 laga pertama di musim 2013/2014. Namun Berlusconi tetap tak puas, dan bermaksud mengulang kembali resep yang sama. Ia segera menunjuk Inzaghi sebagai pelatih baru.

Sebelumnya, Inzaghi pensiun sebagai pemain pada Juli 2012 dan segera beralih peran jadi pelatih kepala tim primavera AC Milan. Hanya butuh waktu dua tahun sebelum ia naik pangkat jadi pelatih tim utama. Hasilnya, tak jauh beda dengan Seedorf. AC Milan tetap jadi tim medioker tanpa pemain bermental juara.

Karena itu, penunjukan Seedorf dan Inzaghi seakan-akan dilakukan sebagai aksi panik untuk sesaat merebut hati penggemar dan menutupi masalah besar yang sesungguhnya terjadi di dalam. Kehadiran pemain legendaris di pinggir lapangan diharapkan dapat membawa semangat baru di tengah keterpurukan yang kian dalam. Mereka seakan hanya jadi bungkus cantik makanan ringan di swalayan yang sebenarnya tak banyak berisi apa-apa. Tengok saja isi tim AC Milan saat ini. Bahkan Sulley Muntari bisa ditunjuk sebagai kapten oleh Inzaghi.

Akhir Era Berlusconi
Pada Februari 2015, AC Milan mengungkapkan rencananya untuk membangun stadion baru dengan kapasitas 48 ribu penonton di wilayah urban Portello. Diperkirakan mereka mesti mengeluarkan biaya sekitar 300 juta euro untuk merampungkan pembangunan tersebut. Bila semua berjalan lancar, stadion itu akan mulai digunakan pada musim 2018/2019.

Ambisius? Iya dan tidak.

Di satu sisi, pembangunan stadion independen kini jadi sebuah keharusan bagi tim-tim sepak bola Serie A. Selama ini, baru ada tiga klub yang memiliki stadionnya sendiri. Mereka adalah Juventus dengan Juventus Stadium, Sassuolo dengan Mapei Stadium, dan Udinese dengan Stadio Friuli. Tim-tim lainnya mesti menyewa stadion dari pemerintah kota setempat untuk melakoni laga di berbagai ajang, termasuk Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions. AC Milan dan Inter Milan pun selama ini bersama-sama menyewa San Siro yang berkapasitas 80 ribu penonton untuk jadi kandang mereka.

Ini membuat pendapatan tim Serie A mesti terkuras untuk membayar sewa tersebut. Padahal, kualitas rumput stadion juga kerap dipertanyakan karena terlalu sering dipakai untuk hajatan di luar sepak bola, entah pertandingan rugbi atau bahkan konser musik. Kapasitas besar stadion-stadion itu juga tak sebanding dengan animo masyarakat Italia untuk menonton langsung sepak bola dewasa ini. Sebagai perbandingan, dahulu Juventus menggunakan Stadio delle Alpi dengan kapasitas 69 ribu penonton. Padahal, jarang sekali stadion itu terisi penuh saat Juventus bertanding di laga besar sekalipun. Kini, mereka menempati Juventus Stadium yang berkapasitas 41 ribu saja, tapi hampir tiap pekan selalu penuh dipadati penonton.

Di sisi lain, kondisi keuangan AC Milan yang sedang tak stabil membuat hal ini sulit terwujud. Logikanya, untuk membeli pemain baru saja mereka kesulitan, apalagi untuk membangun stadion baru?

Maka, satu-satunya jalan untuk menyelematkan AC Milan saat ini adalah dengan menjualnya ke pemilik baru. Selama ini Berlusconi memang bersikeras mempertahankan karena ia merasa begitu terikat dengan AC Milan. Pada Februari 2015 pun ia menolak tawaran sebesar 970 juta euro dari pengusaha Singapura untuk membeli tim itu. Namun, perlahan Berlusconi melunak. Pada Senin, 20 April 2015, beredar kabar bahwa pengusaha asal Thailand, Bee Taechaubol, akan segera menuntaskan pembelian AC Milan.

“Hari Minggu nanti, 26 April, saya akan berada di Milan untuk menandatangani kesepakatan jual beli itu,” ujar Bee seperti dikutip Football Italia.

Rencananya, Bee hanya akan mendapat saham 20 persen. Namun perlahan, jumlah itu akan terus meningkat hingga 65 persen pada 2016 dan membuatnya jadi pemegang saham mayoritas. Dengan begitu, bisa dikatakan ia juga akan bertanggung jawab membiayai pembangunan stadion baru AC Milan dan segala hal finansial yang berkaitan di sekitarnya.

Saat itu terjadi, AC Milan mungkin akan kembali menemukan stabilitas serta nama besarnya, dan Inzaghi, tak perlu lagi berada di pinggir lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Liga Indonesia
Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Liga Indonesia
Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Liga Indonesia
Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Liga Champions
Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Liga Champions
Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Liga Champions
Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Liga Champions
Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Liga Champions
FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

Liga Champions
Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Liga Champions
Jadwal Jeka Saragih di UFC, Hadapi Fighter Veteran Westin Wilson Juni Nanti

Jadwal Jeka Saragih di UFC, Hadapi Fighter Veteran Westin Wilson Juni Nanti

Sports
Barcelona Mengarah ke Nama Rafa Marquez Sebagai Pengganti Xavi

Barcelona Mengarah ke Nama Rafa Marquez Sebagai Pengganti Xavi

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Liga 1: Persija Menang, Madura United Libas Borneo FC

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persija Menang, Madura United Libas Borneo FC

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com