Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2015, 11:34 WIB
Anju Christian

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ada benang merah antara pidato pembukaan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin, dan Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, dalam pidato pembukaan Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, Sabtu (18/4/2015). Keduanya meminta ketua umum terpilih bisa memperbaiki hubungan dengan pemerintah.

Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan PSSI dan pemerintah memang memanas. Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi sudah melayangkan tiga surat peringatan kepada PSSI. Pasalnya, PSSI tak kunjung memerintahkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya memenuhi tuntutan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

"Cari ketua yang bijak dan loyalnya tinggi kepada sepak bola sehingga kompetisi berjalan lancar dan tentunya tidak ada konflik lagi dengan pihak lain, termasuk pemerintah. PSSI harus bisa menjadi mitra pemerintah dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)," kata Tono ketika membuka KLB di Hotel JW Marriott, Surabaya.

Senada dengan Tono, Djohar pun meminta penerusnya mampu membangun hubungan baik dengan pemerintah. "Sinergi dengan pemerintah penting. Tidak mungkin membangun sepak bola tanpa dukungan pemerintah, terutama di daerah," ujarnya.

Seperti diketahui, KLB ini bakal menentukan posisi ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif. Untuk pos ketua, ada sembilan calon yang maju antara lain Achsanul Qosasi, Benhard Limbong, Subardi, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Muhammad Zein, Djohar Arifin Husin, Sarman, Syarif Bastaman, dan Joko Driyono.

Awalnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora direncanakan hadir di KLB PSSI, tapi batal H-1. Sebab, JK harus meninjau persiapan Konferensi Asia Afrika. Sedangkan Imam Nahrawi mengaku ada jadwal lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com